Luhut mengatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam lima tahun sangat masif dan tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa saja tapi juga luar Jawa. Pembangunan infrastruktur yang dimaksud antara lain pelabuhan udara, pelabuhan laut, listrik, jalan tol, dan jalan non tol.
Pembangunan infrastruktur yang masif tersebut dilakukan pemerintah untuk memudahkan akses transportasi yang pada akhirnya mendorong perekonomian nasional. Sejumlah pengusaha China sudah berinvestasi di Indonesia seperti di sektor pembangkit listrik, pertambangan, hingga perdagangan Terkait dengan masih sering dikeluhkan pengusaha soal sulitnya izin usaha di sejumlah daerah, Luhut menekankan, hal itu tidak boleh terjadi dan saat ini atmosfer birokrasi sudah harus berubah yakni melayani.
"Saya beberapa hari lalu mendapat keluhan soal hambatan usaha. Saya langsung kontak menteri apa masalahnya dan tolong jangan ada lagi hambatan jika memang memungkinkan diubah," kata Luhut.
Dubes Djauhari mengatakan saat ini merupakan momen yang pas untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-China apalagi dengan telah ditandatangani Kerja Sama Strategis kedua negara. Banyak potensi kedua negara yang bisa ditingkatkan dan kerjasamakan seperti perdagangan, pariwisata dan investasi.
"Indonesia bisa jadi mitra global penting bagi pengusaha China, untuk itu adanya forum ekspor diharapkan bisa meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara," kata Dubes Djauhari.
(Dani Jumadil Akhir)