JAKARTA - Pemerintah telah memutuskan untuk impor jagung pakan ternak sebanyak 50.000 hingga 100.000 ton. Jagung tersebut untuk kebutuhan peternak mandiri.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, impor jagung 100.000 ton, nantinya akan didistribusikan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) ke tujuh kota di Pulau Jawa.
Baca Juga: Indonesia Panen Raya Jagung
"Jadi, ketujuh kota sentra peternakan ayam mandiri, yakni, Blitar, Kendal, Solo, Subang, Bogor, Malang, dan Tulungagung," ujarnya di Jakarta, Senin (12/11/2018).
Dia menjelaskan peternakan mandiri skala kecil yang jumlahnya sangat banyak menjadi fokus sasaran dari jagung impor tersebut. Di mana puluhan peternak kecil khususnya di Jawa Timur menyumbang 60% secara nasional.
"Saya sedang cek dan kemudian saya setor ke Bulog. Nanti Bulog akan menyebarkan sesuai data yang saya distribusikan," tuturnya.
Baca Juga: Panen Raya Jagung di Mojokerto, Produktivitas Capai 7,5 Ton/Ha
Dia menuturkan, bahwa saat ini sedang panen jagung seluas 5.000 hektare (ha) di beberapa kota, seperti Tuban, Lamongan, Lumajang, Jember, Kediri, Mojokerto, dan Pasuruan.
"Kita saat ini sedang panen jagung. Dan impor jagung tersebut tetap dilakukan untuk menstabilkan harga jagung," ungkapnya.
(Feb)
(Rani Hardjanti)