Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Amerika Bakal Buat Tandingan Jalur Sutra China?

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 15 November 2018 |10:59 WIB
Amerika Bakal Buat Tandingan Jalur Sutra China?
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) harus membentuk pembiayaan untuk melawan kesepakatan keuangan infrastruktur China di negara-negara berkembang.

Komisi Review Keamanan dan Ekonomi AS-China yang terdiri atas Partai Demokrat dan Partai Republik menjelaskan rekomendasi itu pada Kongres AS dalam laporan kemarin. Komisi itu bertugas mengawasi dampak keamanan nasional dari hubungan dagang AS-China.

Komisi itu pun merilis laporannya setiap tahun sejak 2002. Tahun ini, laporan menyatakan upaya China dalam inisiatif Belt and Road atau Jalur Sutra Baru untuk mendanai infrastruktur dan jaringan digital di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa, juga menjadi alasan Beijing mempertahankan kehadiran militer di sana.

 Baca Juga: 2 Menteri Bicara Jalur Sutra China, Ini Hasilnya

Laporan itu merekomendasikan Kongres menciptakan dana untuk membantu negara-negara di penjuru dunia yang menjadi target perluasan pengaruh China. Komisi itu juga memperingatkan ancaman Chi na pada teknologi wireless 5G generasi baru yang menjadi ancaman bagi kepentingan bis nis dan keamanan AS.

China menyatakan ingin inisiatif Belt and Road yang diluncurkan pada 2013 dapat memperbaiki jaringan perdagangan dan transportasi global.

Banyak perusahaan dan perbankan yang terlibat dalam pembangunan dan pendanaan sejumlah pelabuhan, jalur kereta, jalan raya, dan jembatan di berbagai negara mulai Kenya hingga Malaysia dan Rusia.

“China menggunakan inisiatif itu tidak hanya untuk mendorong dan validasi aktor-aktor otoriter keluar negeri, tapi juga standar ekspor untuk ber bagai aplikasi teknologi yang dapat mengancam bisnis dan akses pasar AS ke penjuru dunia,” pa-par laporan Komisi AS tersebut, dikutip kantor berita Reuters.

 Baca Juga: 4 Negara Bentuk Rute Perdagangan Tandingan Jalur Sutra China

Komisi yang dibentuk Kongres pada 2000 itu menjelaskan, Beijing menggunakan inisiatif Jalur Sutra Baru untuk membenarkan kehadiran militer di beberapa negara. Komisi itu pun merekomendasikan Kongres menciptakan dana untuk membantu berbagai negara, terutama di kawasan Indo-Pasifik, dalam isu-isu konektivitas digital, infrastruktur, dan akses energi.

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Hua Chunying menyatakan, dia belum melihat laporan komisi AS tersebut. Hua menjelaskan, China bekerja sama dengan negara-negara lain berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan saling meng hormati.

 Baca Juga: Jalur Sutra China, RI Tawarkan 3 Area Terintegrasi

Menurut Hua, jika AS ingin ber investasi dan membantu berbagai proyek di negara lain, maka sangat diharapkan.

“Tapi kami harap saat AS melakukan ini, niat mereka murni dan hasilnya bagus,” kata Hua. Washington telah mengungkapkan kekhawatiran atas menguatnya pengaruh China.

Bulan lalu, Senat AS mengesahkan kebijakan yang merombak cara pemerintah federal meminjamkan uang untuk pembangunan asing. Langkah ini menurut para pengamat, bertujuan merespons inisiatif Jalur Sutra Baru. (Syarifudin)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement