Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lahan Susut 9%, Presiden Jokowi Siapkan Perpres Sawah Abadi

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Kamis, 15 November 2018 |17:24 WIB
Lahan Susut 9%, Presiden Jokowi Siapkan Perpres Sawah Abadi
Ilustrasi: Sawah (Shutterstock)
A
A
A

Ketika itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, rawa menjadi bagian penting masa depan pertanian Indonesia. Saat musim kemarau bulan Juli-September, lahan rawa menjadi penyumbang produksi nasional.

Amran menyebutkan potensi lahan rawa di Indonesia sangat luas yakni mencapai 34,1 juta hektare. Lahan rawa ini tersebar di 18 provinsi dan 300 kabupaten. Dari total luas tersebut, potensi untuk pengembangan pertanian seluas 21,82 juta hektare atau 64%.

"Apabila digarap 10 juta hektare saja yang tersebar di Sumsel, Kalsel, Jambi dan Kalbar, ditanam minimal dua kali setahun, dengan produktivitas 6 ton per hektar, akan menghasilkan padi 120 juta ton setara 60 juta ton beras. Beras surplus bahkan bisa memasok kebutuhan dunia," terang Amran.

Karena itu, Amran menjelaskan pemanfaatan lahan rawa harus dengan prinsip sustainable agriculture. Program dirancang skala luas dengan mengkorporasikan koperasi petani, regenerasi petani dengan mewirausahakan 4 juta jiwa.

Berbagai pihak menyambut positif pemanfaatan lahan rawa, termasuk Direktur Eksekutif Petani Centre Entang Sastraatmaja.

“Hanya tinggal sekarang pembinaan dan keberlanjutannya. Jangan sampai satu bulan kita balik lagi ke Jejangkit suasananya sudah lain dengan ketika Pak Menteri hadir di sana”, ujar Entang.

Menjawab keraguan, pada acara penutupan HPS di Halaman Kantor Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Ahad (21/10/2018) lalu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menegaskan peringatan HPS ke 38 tahun 2018 tidak berhenti sampai di sini. Ada keberlanjutan dalam menggerakkan sektor pertanian di Kalsel.

"Kemarin pak Menko Perekonomian dan pak Mentan mengatakan kepada saya, bahwa pemanfaatan lahan rawa lebak ini akan terus dikawal hingga tiga tahun ke depan," jelasnya.

Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian ( Kementan) Pending Dadih Permana menegaskan, pemerintah akan terus mengawal optimalisasi pemanfaatan lahan rawa di Indonesia. Menurut dia, pengembangan lahan rawa tidak hanya menyelesesaikan pekerjaan fisik saja. Akan tetapi, pengembangan manusianya juga harus diperhatikan. Ini karena kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu penentu keberlanjutan optimalisasi lahan rawa.

Intip Aktivitas Petani Mengambil Bibit Padi Sebelum Ditanam di Sawah

"Tiga tahun ini kami ingin mendampingi dan memastikan bahwa kegiatan budi daya berjalan dengan baik," ucap Pending saat ditemui usai acara penutupan Hari Pangan Sedunia ke-38 di Kalimantan Selatan.

Semua berharap, pemanfaatan lahan rawa yang sudah dimulai di Kalimantan Selatan dapat menjadi bagian dari solusi terhadap krisis alih fungsi lahan pertanian produktif di tanah air. Sambil menunggu kesungguhan pemerintah dalam mengembalikan alih fungsli lahan persawahan melalui perpres yang dijanjikan akan terbit akhir tahun ini. (yau)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement