Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PII Segera Sertifikasi 14.000 Insinyur

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 18 November 2018 |13:09 WIB
PII Segera Sertifikasi 14.000 Insinyur
Foto: Koran Sindo
A
A
A

JAKARTAPersatuan Insinyur Indonesia (PII) menargetkan sebanyak 14.000 anggotanya tersertifikasi hingga akhir tahun ini.

Sertifikasi tersebut penting agar profesi insinyur Tanah Air bisa lebih berkiprah luas tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

”Mudah-mudahan saat Kongres PII di Padang, Desember mendatang target tersebut tercapai. Sertifikasi ini sudah kami terapkan bahkan sebelum undang-undang tentang insinyur keluar,” kata Ketua PII Hermanto Dardak di Jakarta.

Dia menambahkan, saat ini total lulusan sarjana teknik di Indonesia mencapai 900.000 orang. Dari jumlah tersebut, memang tidak semua berkarier di bidang teknik sehingga tidak mengambil sertifikasi. Di level ASEAN, insinyur Indonesia yang tersertifikasi dalam lingkup kontinental baru sekitar 500 orang.

Jumlah tersebut harus terus ditingkatkan agar kiprahnya lebih luas lagi. Menurut Hermanto, profesi insinyur sangat strategis karena selalu terlibat langsung dalam pembangunan nasional. Untuk itu, para insinyur dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, termasuk di era disrupsi seperti saat ini.

”Sekarang zamannya Revolusi Industri 4.0, para insinyur juga harus berperan mengikuti tren tersebut. Industri ini nanti arahnya sudah ke internet of thing (IoT) dan kita harus siap untuk itu,” ucap dia.

Baca Juga: Hadapi MEA, Jumlah Insinyur RI Kalah dengan Malaysia

Sementara itu, penyelenggaraan Kongres PII XXI dan Dialog Nasional pada 6-7 Desember 2018 di Padang, Sumatera Barat akan diikuti oleh seluruh anggota PII yang tersebar di 152 cabang di Indonesia.

Kongres tersebut akan mengambil tema ”Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Keinsinyuran dan Penerapan Teknologi Cerdas: Mewujudkan Kedaulatan Industri Indonesia”.

Ketua Penyelenggara Kongres PII Made Dana Tangkas mengatakan, kongres mendatang digelar dalam suasana yang berdekatan dengan beberapa acara keinsinyuran seperti CAFEO Conference of ASEAN Federation Engineering Organization di Singapura.

”Ini akan membawa tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan Kongres PII XXI dan Dialog Nasional ini karena PII akan mengirimkan delegasi ke CAFEO. Harapannya dengan diadakannya kegiatan ini dapat menghasilkan langkah besar ke depan untuk kemajuan keinsinyuran di Indonesia maupun hingga ASEAN,” ujar Made.

Baca Juga: Hadapi Perubahan Teknologi, Sri Mulyani Tantang Insinyur Indonesia Berpikir Inovatif

Dia menambahkan, peran insinyur di Indonesia sangat penting dalam pembangunan. Untuk itu, para insinyur harus terlibat secara langsung untuk mendukung pembangunan nasional.

”Makanya dalam kongres nanti kami akan menekankan pada isu pembangunan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi cerdas sesuai dengan Revolusi Industri 4.0,” ujarnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement