JAKARTA – Nilai Bitcoin merosot 10% pada perdagangan Selasa waktu setempat untuk menembus USD4.300. Koin digital paling terkenal di dunia ini sudah mengalami kerugian sebesar 25% dalam kurun waktu seminggu.
Koin-koin kecil lainnya juga tergelincir tajam karena penjualan mata uang digital (cryptocurrency) yang lebih luas. Penurunan ini terjadi pada minggu lalu secara tiba-tiba yang sebelumnya bitcoin berada pada periode yang relatif stabil di kisaran USD6.500.
Baca Juga: Seberapa Siap Masyarakat Indonesia Gunakan Mata Uang Digital?
Melansir dari Reuters, Rabu (21/11/2018), angka terendah Bitcoin sejak Oktober 2017 adalah USD4.327. Adapun harga tertinggi Bitcoin pada Desember 2017 mencapai USD20.000 per koin.
Beberapa pedagang dan pemilik pasar menyalahkan penurunan bitcoin pada bursa Asia leverage seperti OKEx dan Bitmex yang berbasis di Hongkong.

“Kehadiran leverage membuat pedagang tertarik ke pasar Asia,” kata CEO Genesis Global Trading Michael Moro.
Kini, bitcoin dihargai USD4408,11 pada bursa Bitstamp. Menurut pengamat industri Coinmarketcap.com, total nilai mata uang digital (cryptocurrency) saat ini sekitar USD154 Miliar, turun dari USD800 Miliar pada bulan Januari.
Baca Juga: Kembangkan Mata Uang Digital, Indonesia Cari Ilmu dari Jepang
Salah satu pendukung mata uang digital (cryptocurrency) mengatakan, bitcoin masih muda dan perubahan harganya sudah dapat diduga. Banyak yang memprediksi kebutuhan mata uang virtual yang beroperasi di luar perbankan utama akan bertahan lebih lama.

(Rani Hardjanti)