Hal ini sekaligus menjawab kritikan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto terkait tax ratio Indonesia yang masih sekitar 10%-12%. Masih jauh di bawah pemerintahan Presiden Soeharto yang sekitar 16%.
Sri Mulyani menyatakan, sejak 2016 kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan, dalam dua tahun dirinya melakukan perubahan besar untuk menjaga kesehatan APBN. Kata dia, tantangannya memang sulit, mengingat pemerintah harus melayani masyarakat ditengah tuntutan tax ratio juga harus naik.
"Kita disuruh melayani (masyarakat) tapi tax ratio diminta naik. Kita diminta defisitnya turun dan disuruh belanja banyak tapi tidak boleh banyak utang," kata dia.
Baca Juga: Sri Mulyani: Mengumpulkan Pajak Bukan Tugas yang Mudah
Dalam menghadapi pengelolaan keuangan negara tersebut, dirinya pun mengaku sudah terbiasa mendapat kritikan dari sejumlah pihak.