Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri Jonan: Blok ONWJ Harus Dikelola dengan Baik

Fathnur Rohman , Jurnalis-Sabtu, 24 November 2018 |13:29 WIB
Menteri Jonan: Blok ONWJ Harus Dikelola dengan Baik
Menteri ESDM Ignasius Jonan. Foto: Fathnur/Okezone
A
A
A

INDRAMAYU - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan, pengelolaan fasilitas produksi minyak dan gas yang berada di Blok Offshore North West Java (ONWJ) merupakan salah satu aset negara yang harus di kelola dengan baik. Dengan begitu masyarakat dan negara bisa merasakan dampak baiknya.

"Fasilitas (produksi migas) ini milik siapa? Milik negara. Sepakat ya. Saya (Mentri ESDM) yang mewakili negara, saya melihat tak ada ketentuan di dalam undang-undang aset ini harus dikelola oleh pihak tertentu. Di undang-undang itu, harus dikelola dengan menghasilkan yang terbaik untuk masyarakat dan negara, " tegas Jonan saat menyambangi Bravo Flow Station milik Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, di Indramayu, Jawa Barat.

Baca Juga: Oktober Alami Defisit Perdagangan, Penyebabnya Kenaikan Impor Migas

Jonan menekankan, sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), Pertamina Hulu Energi sudah semestinya memfokuskan peningkatan pada produksi migas. "Jadi, harus bayangkan kalau ini milik Anda, pasti mencari sesuatu yang menguntungkan," ujarnya.

Dia juga mengatakan, pihak Pemerintah hanya ingin memastikan, bahwa setiap kontraktor itu bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan SKK migas pada awal tahun. "Saya inginnya setiap target hulu yang disepakati dengan SKK Migas bisa tercapai. Itu saja. Terserah keuntungannya berapa," katanya.

Jonan pun memahami, jika beberapa lapangan di blok ONWJ merupakan fasilitas produksi yang sudah tua, serta mengalami fase penurunan produksi. "Tua tidaknya itu tergantung cara mengelolanya bagaimana, harus cari cara, itulah tantangannya bisnis migas," ungkapnya.

kilang

Kendati demikian, Jonan tetap memberikan apresiasi atas kinerja yang dilakukan oleh PHE ONWJ sejauh ini dalam capaian lifting minyak. Berdasarkan data SKK Migas hingga 17 November 2018, PHE ONWJ termasuk 10 besar KKKS yang memproduksi minyak di atas 5.000 Barrel Oil Per Day (BOPD). Bahkan, realisasi lifting migas PHE ONWJ mencatatkan rata-rata di atas 90% dari target APBN. Untuk minyak telah mencapai sebesar 29.521 BOPD dari target APBN 2018, yaitu 33.000 BOPD.

Jonan juga menuturkan, pengelolaan fasilitas produksi migas yang dijalankan secara optimal oleh Pertamina, diharapkan akan bisa mengangkat perusahaan plat merah tersebut, sebagai perusahaan pionir sebagai operator migas.

Baca Juga: Gas Alam Jadi Sumber Energi Terbesar Kedua Dunia pada 2030

"Pertamina harus menjadi pelopor atau leader di industri sebagai operator. Perusahaan ini harus menjadi perusahaan yang membanggakan di negeri ini," harapnya.

Dia pun ingin Pertamina bisa menjadi organisasi yang modern di masa mendatang. Apalagi Pertamina selaku tuan rumah di negeri sendiri. "Saya minta Pertamina harus menjadi organisasi yang membanggakan dari banyak segi. Tuan rumah itu harus lebih baik, lebih maju ," tegasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement