Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Presiden Jokowi: Manfaatkan Peluang di Tengah Perang Dagang

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Selasa, 27 November 2018 |14:45 WIB
Presiden Jokowi: Manfaatkan Peluang di Tengah Perang Dagang
Presiden Jokowi (Foto: Yohana/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, ketidakpastian ekonomi global akan terus berlanjut. Keraguan dari membaiknya ekonomi global ini dipicu perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China belum berakhir.

Dia menyatakan pertemuan tahunan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) atau Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik 2018 yang berlangsung di Papua Nugini, gagal menghasilkan kesepakatan antar kedua negara dengan ekonomi besar tersebut.

Baca Juga: Ramalan Presiden Jokowi: Perang Dagang AS-China Masih Terus Berlanjut

Menurut Jokowi, kondisi tersebut harus dihadapi Indonesia, dengan sinergi baik pemerintah, pimpinan perusahaan, maupun pelaku ekonomi. Terlebih, dalam menemukan peluang di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global itu.

"Kita tidak perlu takut, harus terus optimis bahwa dalam kesempitan ada kesempatan, setiap kesulitan selalu ada peluang. Biasanya pikiran CEO (pemimpin perusahaan) seperti ini, dalam suasana perang dagang terbuka peluang-peluang yang harus kita manfaatkan," kata Jokowi dalam pidato di acara Kompas100 CEO Forum 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Optimisme adanya peluang di tengah perang dagang, kata Jokowi, terlihat dari banyaknya laporan yang diterima Jokowi baik dari para Menteri Kabinet Kerja maupun pelaku usaha, tentang minat investor asing untuk berinvestasi di negara-negara ASEAN.

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Terima Gelar Adat Tertinggi Masyarakat Komering 

"Mereka ingin pindah ke negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia agar terhindar hantaman tarif impor mitra dagangnya. Dari China ataupun AS berbondong-bondong ingin ke Indonesia," kata dia.

Peluang lainnya, yakni potensi pasar ekspor semakin terbuka lebar ke negara-negara yang melakukan perang dagang. Sebab, perang tarif yang tinggi membuat China dan AS enggan mengisi perdagangannya satu sama lain.

"Ini potensi untuk perkuat industri maupun meningkatkan ekspor. Tinggal kita bisa ambil peluang ini atau tidak," kata dia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jadi Saksi Hubungan Dagang AS-China Sulit Akur

Oleh sebab itu, Jokowi minta untuk para pelaku usaha bisa cermat mencari peluang di tengah perang dagang. "Jadi tolong ditelusuri peluang apa yang kira-kira semakin terbuka lebar untuk kita ambil, yang mungkin sebelum perang dagang kita tidak pernah pikirkan, kemudian terbuka peluangnya saat ini," jelas dia.

Di samping perang dagang, ekonomi ke depan juga akan dihadapi tantangan perkembangan teknologi. Revolusi industri 4.0 membuat disrupsi yang harus diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

"Menurut saya kita butuh orang-orang (SDM) baik di pemerintahan, perusahaan, atau BUMN, yang open minded, terbuka karena sekarang jamannya keterbukaan bukan ketertutupan," kata dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement