MEDAN - PT Prima Multi Terminal sebagai pengelola Terminal Petikemas Pelabuhan Kuala Tanjung, mulai mengujicoba operasional bongkar muat peti kemas di pelabuhan berkapasitas 600.000 TEUs itu.
Uji coba dilakukan dengan kegiatan pengapalan kargo domestik sebanyak 50 box milik PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) dengan tujuan pengiriman ke Jakarta dan Surabaya, Selasa (27/11/2018).
Kargo tersebut diangkut menggunakan kapal KM Sinar Belawan milik perusahaan pelayaran Samudera Indonesia yang berbobot 11.999 GT dengan panjang 145,65 meter.

Plt Direktur Utama PT Prima Multi Terminal Moedi Utomo menyebutkan, saat ini, pengembangan tahap-I Pelabuhan Kuala Tanjung, berupa pembangunan Terminal Multipurpose berkapasitas 600.000 TEUs tengah memasuki persiapan akhir dan siap beroperasi melayani arus keluar masuk barang ke seluruh Indonesia dan luar negeri yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal, perusahaan patungan antara PT Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya.
Baca Juga: Pelindo I Siap Uji Coba Ekspor di Pelabuhan Kuala Tanjung
Bahkan Pelindo I juga telah mendapat izin pengoperasian Dermaga Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung dari Dirjen Perhubungan Laut dan Kepala KSOP Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Guna mengejar target operasional secara komersial sesuai jadwal, kami melakukan uji coba pengoperasian Terminal Petikemas Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT). Melalui uji coba ini diharapkan dapat menunjukkan kesiapan sarana dan prasana dalam mendukung operasional kepelabuhan di Pelabuhan Kuala Tanjung sehingga dapat segera mendukung visi pengembangan maritim Pemerintah,” ujar Moedi.
Moedi menambahkan, pada tahap awal, nantinya Terminal Petikemas KTMT diharapkan bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggunya. Sudah ada sejumlah perusahaan di antaranya Unilever, Wilmar, dan P&G yang telah berkomitmen untuk melakukan ekspor dengan tujuan ke China, India, dan negara-negara di Asia melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.

Sementara, untuk mendukung kelancaran dan kecepatan kegiatan bongkar muat KTMT, Pelabuhan Kuala Tanjung telah dilengkapi dermaga 500 x 60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch.
Baca Juga: Pelindo I Ditunjuk sebagai Operator Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung
Selain itu, Terminal Multipurpose Kuala Tanjung juga dilengkapi berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain tiga unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.
“Kami merasa gembira untuk pertama kalinya kami dapat melakukan pengiriman barang melalui Pelabuhan Kuala Tanjung," jelasnya.

Sebagai investor pertama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, UOI tengah menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah masalah logistik.
"Dengan berperasinya pelabuhan ini, kami akan mampu meningkatkan efisiensi dalam hal operasional dan logistik dan mengurangi emisi karbon. Selain itu, dengan beroperasinya pelabhan ini akan membuat KEK Sei Mangkei terus bertumbuh,” jelas Managing Director Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) Sai Krishna. UOI anak perusahaan dari Unilever NV yang berlokasi di KEK Sei Mangkei.