IPO, Saham Sentral Mitra Informatika Naik 49,65%
JAKARTA - PT Sentral Mitra Informatika Tbk resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham LUCK tersebut jadi perusahaan ke-53 yang melantai di BEI pada tahun ini.
Perusahaan yang berbisnis di bidang solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi itu, melepas 154,6 juta saham atau setara dengan 21,6% ke publik dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Baca Juga: IPO Tencent Music Bakal Molor, Incar Dana Rp29,2 Triliun
Adapun LUCK menetapkan harga Rp285 per saham dari harga penawaran Rp260-Rp310 per saham. Dengan demikian, perseroan akan menghimpun dana segar sebesar Rp44 miliar. Pada pembukaan perdagangan, saham LUCK melonjak naik 142 poin atau 49,65% ke level Rp428 per lembar saham. Saham ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 1 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp42.800.
"Suatu pencapaian besar dan bersejarah hari ini dapat menjadi perusahaan publik. Kami berharap nanti bisa memberikan dividen yang cukup," ujar Komisaris Utama LUCK Caroline Himawati Hidajat saat pembukaan perdagangan di Gedung BEI, Rabu (28/11/2018).
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, IPO merupakan momen penting karena hanya terjadi satu kali untuk sebuah entitas.
"Setelah jadi perusahaan publik berarti bermigrasi dari private arena menjadi public arena. Seremoni pada hari ini sebagai langkah awal untuk melanjutkan perjalanannya di capital market ekosistem," kata Nyoman dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Tren Positif, Perusahaan yang IPO Lampaui Target
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk PT Philip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana efek (underwriter) dalam aksi ini. Dana hasil IPO yang senilai Rp44,06 miliar akan digunakan perseroan sebanyak 20% untuk sewa tempat, sebesar 50% untuk pembelian aset berupa printer dan sisanya yakni 30% digunakan untuk modal kerja.
PT Sentral Mitra Informatika sendiri mengawali bisnisnya dengan menjual alat-alat elektronik seperti komputer, printer, notebook dan menawarkan solusi bagi konsumen korporasi dalam efisiensi biaya percetakan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
