Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Bos Didi Chuxing Kalahkan Uber di China

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 04 Desember 2018 |10:10 WIB
Cerita Bos Didi Chuxing Kalahkan Uber di China
Foto: Searchplus
A
A
A

Namun, saat Didi baru saja akan mengukuhkan monopoli layanan mereka di China, saingan baru memasuki arena. Dialah Uber, perusahaan yang namanya sendiri mencerminkan arti ride hailing.

Setelah menghabiskan USD1 miliar dalam iklan dan menarik dukungan dari investor China, seperti Baidu dan Guangzhou Automoblie Group, Uber dengan cepat menjadi saingan yang layak bagi Didi.

Pertarungan Didi-Uber secara resmi dimulai pada 2015 ketika kaisar Uber, Travis Kalanick, memberi Cheng ultimatum; Didi bisa menawarkan saham mereka 40% kepada Uber atau bertempur habis-habisan dengan raksasa yang didirikan San Fransisco tersebut.

Percaya diri akan pemahamannya tentang pasar China, Cheng mengejutkan Silicon Valley dengan memilih pertempuran. Perang harga pun pecah. Didi dan Uber menawarkan subsidi besar kepada pelanggan, bahkan terkadang gratis.

Pada puncak pertempuran, Didi menghabiskan lebih dari USD5,8 juta per hari untuk mencoba melampaui Uber. Dengan aliansi BAT dan Apple, belum lagi keuntungan menjadi tim tuan rumah (plus yang dapat dibuktikan oleh banyak perusahaan asing tidak boleh diremehkan di China), Didi memiliki keuntungan jelas.

Uber akhirnya resmi mengangkat bendera putih mereka pada 1 Agustus 2016 dalam kesepakatan USD35 juta, di mana Didi mengakuisisi Uber China dan Uber menerima 5,89% saham di Didi. Hal ini membuat Didi bisa mematikan aplikasi Uber di China.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement