JAKARTA – PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) berencana meningkatkan kapasitas produksi sebesar 300% menjadi 64,8 juta pak produk kapas pada 2019. Hal itu mengantisipasi tingginya permintaan kapas perseroan dari pasar luar negeri.
Saat ini kapasitas produksi perusahaan yang mengolah dan memproduksi kapas untuk kosmetik, kesehatan, dan industri ini baru mencapai 21,6 juta pak per tahun.
“Peningkatan kapasitas produksi sebesar 300% tersebut, setelah pabrik baru kami selesai dibangun dan mulai berproduksi pada kuartal kedua 2019. Hal itu sebagai antisipasi kami dalam memenuhi tingginya permintaan pasar ekspor dan domestik,” ujar Direktur Utama KPAS Marting Djapar di Jakarta.
Baca Juga: Operasikan Pabrik Baru, Cottonindo Ariesta Incar Produksi 245 Ton
Marting mengatakan, selama ini KPAS telah mengekspor produknya ke sejumlah negara, seperti Hong Kong, Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Myanmar. Perseroan juga berhasil menembus pasar Australia, Rusia, dan Uni Emirat Arab.
Dalam waktu dekat perusahaan ini akan mengekspor produknya ke Korea Selatan. Pasar ekspor merupakan peluang bisnis yang akan terus ditingkatkan hingga mencapai sekitar 15-20% dari total kapasitas produksi. “Salah satu buyer dari Korea Selatan, setelah berkunjung ke pabrik kami, langsung minta bikin kontrak pembelian. Padahal itu baru pertemuan pertama dan belum ada MOU apapun. Tentu hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus juga menambah devisa negara,” kata Marting.
Marting menjelaskan, mesin-mesin pada pabrik baru tersebut memiliki produktivitas dan tingkat efisiensi lebih baik dibandingkan mesin yang saat ini digunakan. Total investasi pembangunan pabrik baru itu mencapai Rp30 miliar, yang sebagian pendanaannya bersumber dari Go Public pada 5 Oktober 2018.
Karena itu, Marting optimistis kinerja pendapatan perseroan tahun depan akan tumbuh jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Apalagi biaya bahan baku industri ini cenderung turun. KPAS telah berproduksi selama 24 tahun di Indonesia, juga berkomitmen meningkatkan penetrasinya ke pasar dalam negeri mulai dari Aceh sampai dengan Papua.
Baca Juga: Lock Up Saham Dicabut, Investor Khawatir Volatilitas Harga Tinggi
Merek utama kapas perseroan di pasar domestik adalah Wellness dan Mawar yang dipasarkan melalui distributor di 34 provinsi. KPAS juga bekerja sama dengan banyak jaringan pasar modern dan minimarket, seperti Indomaret, Alfamart, Transmart, Carrefour, dan Lotte mart untuk Home Brand.
Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan KPAS Johan Kurniawan, potensi pasar kapas di dalam negeri masih besar. Sebab tingkat permintaan tumbuh lebih cepat ketimbang suplai dari pelaku industri.
Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 265 juta jiwa, kebutuhan kapas untuk kosmetik, kesehatan, dan industri di perkirakan akan semakin tinggi.
(Feby Novalius)