Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bekasi Akan Punya 5 Kawasan Terintegrasi dengan LRT

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 11 Desember 2018 |11:35 WIB
Bekasi Akan Punya 5 Kawasan Terintegrasi dengan LRT
Foto: Hunian Berbasis TOD (Okezone)
A
A
A

Menurutnya, LRT merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk menekan beban kemacetan di jalan raya. Di Jabar, LRT melintasi empat daerah, yakni Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan berujung di Kabupaten Bekasi. Mayoritas wilayah di Jabar berjalan lancar, terutama dalam pembebasan lahan masih ada terkendala.

“Depok sudah seluruhnya, Bogor juga demikian, kemudian di Kota Bekasi tinggal beberapa saja, seperti halnya Kelurahan Jakasampurna Bekasi masih ada sekitar 32 bidang lagi. Kami harapkan bulan ini bisa segera dibayarkan, termasuk juga di Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.

Meski menjadi lokasi paling ujung, kata dia, Kabupaten Bekasi memiliki peranan penting karena menjadi lokasi pembangunan depo LRT. “Jadi di Bekasi ini menjadi lokasi penting karena perbaikan kereta, kemudian semua kereta kan pulangnya ke sini. LRT juga tidak ada masinisnya, otomatis jadi kontrolnya dari Jatimulya, Kabupaten Bekasi ini,” ujarnya.

Apalagi pembangunan depo LRT di Jati mulya menjadi satu prioritas pengerjaan. Meski ada keterlambatan, pihaknya telah membuat beberapa skenario pengoperasian awal lintas Cibubur, Taman Mini, dan Cawang. “Dipusatkannya nanti ada depo. Depo LRT ini nanti berada di Jatimulya, Tambun Selatan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, LRT bakal dibangun sepanjang 44 kilometer yang melintasi lima wilayah Jabar, Jakarta, hingga Tangerang. Menurut Jumardi, untuk membangun LRT dibutuhkan lahan seluas 14 hektare. Salah satu pembebasan lahan terbesar berada di Jatimulya, Kabupaten Bekasi, yang saat ini memasuki tahap musyawarah.

“Jati mulya ini menjadi salah satu prioritas kami. Anggaran Rp600 miliar sudah disiapkan dan kami berharap akhir bulan ini sudah mulai dilakukan pembayaran,” ujarnya. Apalagi progres pembebasan lahan telah sesuai jalur. Masyarakat yang sebelumnya menolak pembebasan lahan, kini telah menerima tahapan pembebasan lahan dan tengah memasuki penghitungan oleh tim appraisal.

Dalam musyawarah tersebut, sebanyak 48 pemilik bangunan telah menyetujui bentuk penggantian berupa uang. Selanjutnya dalam 14 hari tim appraisalakan menentukan nilai yang dibayarkan.“Nilai ini sebenarnya bukan ganti rugi melainkan nilai wajar karena sebenarnya lahan masyarakat ini tanahnya milik PT Adhi Karya. Kami tetap melakukan penggantian,” ujarnya.

Kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kabupaten Bekasi Agus Susanto mengatakan, total ada sekitar 562 bidang tanah akan dibebaskan di Jatimulya. Jumlah itu terbagi atas 200 bidang tanah milik masyarakat dan 362 milik PT Adhi Karya yang ditempati warga. 

“Dari jumlah tersebut ada 117 bidang sudah disepakati dan siap dibebaskan tanah milik warga,” katanya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement