Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jawaban Sektor Pertanian Atas Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0

Rikhza Hasan , Jurnalis-Kamis, 13 Desember 2018 |18:26 WIB
Jawaban Sektor Pertanian Atas Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0
(Dok. Kementerian Pertanian)
A
A
A

JAKARTA - Sektor pertanian sebagai salah satu penopang utama kebutuhan pangan dan perekonomian memiliki peranan penting dalam menjaga kestabilan nasional di tengah revolusi industri 4.0. Apalagi, saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai 265 juta jiwa.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, untuk menghadapi tantangan tersebut pihaknya sudah memetakan tantangan dan potensi di sektor pertanian secara nasional hingga tahun 2024

"Sebab, jumlah penduduk di tahun 2025 mendatang diperkirakan meningkat hingga 275 juta jiwa. Kami yakin, dengan perkiraan demografi ini akan menambah keuntungan dan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia," kata Boga dalam seminar dan forum CEO Outlook 2019 : Agrobisnis 4.0 bertema Momentum Kebangkitan Agro Industri Untuk Kemandirian Pangan Indonesia Dan Pasar Global, Kamis (13/12/2018).

Baca Juga: Malaysia Pelajari Keberhasilan Program Peningkatan Populasi Sapi di Indonesia

Menurut Boga, Kementerian Pertanian melalui berbagai perangkatnya sudah menyiapkan langkah strategi dalam mendukung revolusi tersebut. Pasalnya, lanjut Boga, tantangan ke depan yang akan dihadapi adalah meningkatnya permintaan produk berstandar.

"Misalnya peningkatan makanan siap saji menjadi 18% dari total pengeluaran konsumen terhadap makanan yang sebelumnya hanya 14%. Peningkatan ini cenderung pada pembelian produk dan jasa di samping kita harus memperhatikan perubahan iklim dan hemat air," katanya.

Kebijakan Umum Dan Strategi Di Sektor Pertanian

Boga menjelaskan, kebijakan yang sudah berjalan antara lain perkuatan aspek pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kemudian pengembangan bibit dan sarana prasarana berbasis inovasi teknologi, serta penguatan kelembagaan petani.

kementan

"Yang tak kalah penting, kami juga mendorong berkembangnya industri makanan dan restoran cepat saji, mendorong pasar online yang melayani pengiriman produk pertanian segar, serta smart agriculture yang adaptif terhadap perubahan iklim," katanya.

Kementan, kata Boga, melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) saat ini juga sedang memfokuskan diri pada kebijakan strategis seperti peningkatan produksi dan kualitas produk pertanian.

"Kami dorong industri pengolahan hasil pertanian, petani go-digital, serta penguatan kelembagaan petani berbasis korporasi dan kawasan. Semua ini tentu dibarengi dengan penguatan teknologi di sektor pertanian," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement