Oleh karenanya, dia meminta semua pihak berpikir dewasa dan duduk bersama untuk membicarakan semua persoalan yang ada. Adapun terkait banyak kritik yang masih dilontarkan beberapa pihak, sebaiknya pemerintah fokus menjalankan program sesuai dengan motto Presiden Jokowi.
"Jadi, kritik itu tidak harus dibalas kritik. Justru yang diperlukan pemerintah saat ini bekerja sesuai data yang ada, data yang dibuat patokan BPS dan melihat capaiannya di akhir tahun. Kerja Kerja dan Kerja saja sesuai dengan motto pak Jokowi," katanya.
Baca Juga: Kementan Garap Lahan Rawa di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua
Menurut Solahudin, keberhasilan dan pencapaian pemerintah bisa dilihat melalui luasan pertanaman dengan luasan panen yang dikalikan dengan produksi. Adapun terkait luasan panen yang dianggap mark up karena tidak ada lahannya, adalah tugas BPS sebagai institusi yang mengeluarkan data.
"BPS juga harus bisa mempertanggungjawabkan karena Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementan juga menggunakan data BPS. Kalau saya, selaku petani meyakini 100% keberhasilan pemerintah," katanya.
Adapun saat ditanya mengenai ketersediaan jagung yang dianggap sebagian orang langka dan harganya melambung, Salahudin mengatakan, sejauh ini persediannya melimpah dan sudah memenuhi kebutuhan.