Dia mengatakan pasar automotif masih dipacu model baru dan insentif. Honda juga me lakukan penyesuaian stok kendaraan di level dealer sehingga menjadi sehat. “Tahun depan perkiraan (penjualan) belum final meskipun perkiraan masih akan sekitar 1,05 juta. Jadi masih stagnan,” paparnya. Sementara itu Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Kra ma Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura mengatakan hingga November, pen jualan Mitsubishi terdongkrak bila dibandingkan dengan tahun lalu karena hadirnya Xpander.
“Sejak tahun lalu kami luncurkan mobil ini sudah dipesan mencapai 115.000,” jelas nya. Dia menuturkan, kontribusi penjualan ritel Xpander berada pada sekitar 50% dengan ratarata penjualan 6.500-7.000 dari sekitar 12.000 mobil perbulan. Secara ke seluruhan, Mitsubishi menargetkan penjualan ritel sebanyak 140.000 mobil pada akhir tahun ini. Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengaku, stabilnya makroekonomi dan banyaknya model-model baru yang diluncurkan ke pasar menjadi stimulus pasar nasional. “Tahun depan pun demikian karena pembangunan infrastruktur sudah semakin bisa dinikmati,” cetusnya. Menurut Donny, tahun depan juga akan banyak model terbaru yang dikeluarkan pabrikan mobil di Tanah Air.
Baca Juga: Pelemahan Rupiah Mempengaruhi Kinerja Industri Automotif
“Jadi pasar akan semakin dinamis. Menurut kami trennya tetap positif tahun depan,” tegasnya. Manajemen Daihatsu membenarkan sepanjang Januari hingga November 2018, penjualan ritel automotif nasional mencapai 1,04 juta mobil atau tumbuh 8,8% dari periode yang sama tahun lalu. Daihatsu juga meraih pertumbuhan yang nyaris sama, yakni 8,1%. Se panjang Januari hingga November 2018, Daihatsu meraih 178.566 mobil dengan pangsa pasar 17,1%. Daihatsu bahkan optimistis bisa menutup tahun ini dengan posisi di peringkat kedua penjualan automotif nasional di bawah Toyota. Hal itu melihat kinerja memuaskan yang terjadi sepanjang Januari hingga November 2018 ini.
“Penjualan Daihatsu hingga akhir tahun kami perkirakan masih mengalami peningkatan. Akhir 2018 nanti mudah-mudahan bisa tetap menduduki peringkat ke dua tertinggi di market share nasional dan itu berarti 10 tahun berturut-turut Daihatsu di peringkat ke dua,” ujar Marketing and CR Division Head PT AI-DSO Operation Hendrayadi Lastiyoso. Hal senada dikatakan Direktur Pemasaran di PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra. Menurut dia, hasil pangsa pasar sebesar 17,1% mencerminkan penerimaan yang baik dari masyarakat Indonesia terhadap Daihatsu.
“Kami optimistis hingga akhir tahun ini bisa mempertahankan market share itu. Apalagi di awal tahun target kami di tahun ini hanya 16%, sama dengan pencapaian di 2017. Makanya angka 17,1% ini sudah melampaui target yang kami tetapkan,” papar Amelia. Ia memperkirakan, tahun depan dengan kondisi ekonomi nasional yang belum pasti di tengah suasana perpolitikan, Daihatsu tidak akan menetapkan target muluk-muluk.
Pihaknya mematok angka di 16% untuk pangsa pasar di 2019. Apalagi Gaikindo juga mem prediksi penjualan automotif pada 2019 akan stagnan. “Kami tidak ingin mencanangkan target tinggi-tinggi. Kami selalu berusaha untuk bersikap friendly dan humble,” kata dia.
(Anton C/Wahyu Sibarani/Danang Arradian)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)