Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan impor terendah yakni serealia, mesin atau peralatan listrik, ampas atau sisa industri makanan, mesin dan pesawat mekanik, serta bahan bakar mineral.
"Menurut penggunaan barang, penurunan terjadi baik untuk barang konsumsi, bahan baku dan barang modal. Barang konsumsi share-nya 8,5%, impornya turun 4,70% atau USD1,43 miliar. Penurunannya lebih kepada produk buah-buahan anggur, jeruk mandarin dari China," jelas dia.
Sementara bahan baku turun 4,14% atau USD12,86 miliar. Ada beberapa bahan baku yang alami penurunan seperti kedelai, dan gandum. Sementara barang modal turun 5,92% atau USD2,59 miliar, penurunan terbesar di antaranya seperti gasoline engine dan beberapa mesin lainnya.
"Adapun kontribusi bahan baku masih mendominasi impor kita yaitu 76,16%," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)