Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Defisit Neraca Dagang Bengkak hingga USD2,05 Miliar, Ini Kata Sri Mulyani

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 17 Desember 2018 |13:22 WIB
Defisit Neraca Dagang Bengkak hingga USD2,05 Miliar, Ini Kata Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan bulan November sebesar USD2,05 miliar, melebar dari defisit USD1,8 miliar di bulan Oktober. Ekspor Indonesia November 2018 mencapai USD14,83 miliar, sementara impor mencapai USD16,88 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, masih ada tekanan dari ekonomi global khususnya yang terkait dengan trade war alias perang dagang. Sebab menurutnya, meskipun saat ini perang dagang Amerika Serikat dengan China sedikit mereda namun masih dalam kondisi ketidakpastian.

"Namun kami juga memahami dinamika globalnya sedang sangat tinggi atau tidak pasti," ujarnya saat ditemui di Komplek Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/12/2018).

 Baca Juga: Neraca Perdagangan November 2018 Defisit USD2,05 Miliar

Menurut Sri Mulyani, adanya ketidakpastian terhadap pernah dagang ini sangat berpengaruh terhadap angka ekspor. Sebab menurutnya, adanya ketidakpastian perang dagang ini membuat Indonesia harus berhati-hati dalam mengekspor.

"Kita terus melihat bahwa faktor ekonomi luar dari sisi ekspor akan menjadi tantangan, dari sisi komoditas kita atau pasar untuk mengekspor harus kita lihat dengan sangat hati-hati," jelasnya.

Khususnya adalah ekspor menuju Tiongkok yang dalam hal ini cukup banyak juga komoditas Indonesia yang dikirim kesana. Pasalnya, Tiongkok sendiri menyimpan sejumlah masalah di internal negara mereka termasuk didalamnya adalah perang dagang dengan Amerika Serikat.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement