Dengan tingkat okupansi pada penerbangan perdana mencapai 80% atau sekitar 55-56 penumpang. Membuat Garuda Indonesia berencana akan membuka rute penerbangan Kertajati-Jakarta.
"Kami pun berencana ke depannya akan membuka juga tujuan Jakarta, saat ini perizinannya sedang diurus," ujarnya.
Harri sendiri menyebutkan, keberadaan Garuda Indonesia di BIJB Kertajati itu untuk mendukung pemerintah dalam memajukan perekonomian, khususnya wilayah Jawa Barat di bagian timur, dengan begitu, para investor akan tertarik menanamkan modalnya.
"Ini merupakan pasar yang sangat potensial. Dibukanya rute baru ini, adalah cara kami untuk mendukung pengembangan ekonomi," katanya.