Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI: Posisi Investasi Internasional Masih Stabil

Koran SINDO , Jurnalis-Sabtu, 29 Desember 2018 |12:24 WIB
BI: Posisi Investasi Internasional Masih Stabil
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTABank Indonesia (BI) menyatakan, Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada akhir kuartal III/2018 mencatat neto kewajiban sebesar USD297,0 miliar (28,5% terhadap PDB) atau relatif sama dengan posisi neto kewajiban pada akhir kuartal sebelumnya.

Perkembangan tersebut sejalan dengan peningkatan posisi kewajiban finansial luar negeri (KFLN) yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan posisi aset finansial luar negeri (AFLN). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, posisi KFLN Indonesia meningkat sejalan dengan masuknya aliran modal asing.

Baca Juga: Investasi di Sektor Pariwisata Tembus USD2,5 Miliar

Pada akhir kuartal III/ 2018, posisi KFLN naik USD1,6 miliar atau 0,3% (qtq) menjadi USD633,6 miliar. “Peningkatan posisi KFLN tersebut didorong oleh masuknya aliran modal asing, terutama dalam bentuk investasi langsung dan investasi lainnya,” kata Agusman di Jakarta.

Perkembangan ini merupakan cerminan optimisme terhadap kinerja ekonomi domestik. Peningkatan posisi KFLN lebih lanjut tertahan oleh faktor penguatan dolar AS terhadap rupiah yang berdampak pada penurunan nilai instrumen investasi berdenominasi rupiah.

Sementara itu, posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) Indonesia meningkat terutama didorong oleh transaksi perolehan AFLN dalam bentuk investasi lainnya. Posisi AFLN pada akhir kuartal III/2018 naik 0,5% (qtq) atau USD1,5 miliar menjadi USD336,6 miliar.

grafik

Selain investasi lainnya, peningkatan posisi AFLN juga di topang oleh transaksi perolehan aset investasi langsung dan investasi portofolio. “Kami memandang perkembangan PII Indonesia pada kuartal III/2018 masih tetap sehat,” ungkap Agusman.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, karakteristik ekonomi Indonesia memang lebih banyak menerima masuknya investasi asing ketimbang investasi ke luar. “Dengan demikian, wajar apa bila posisi investasi internasional kita mencatatkan neto kewajiban sebagaimana tercatat pada kuartal III,” ujarnya.

Menurut dia, kondisi ini stabil dan relatif sama dengan kuartal sebelumnya. “Justru kita akan khawatir apabila mendadak posisinya berbalik,” imbuhnya. Atas dasar itu, kondisi PII tahun depan masih akan relatif sama, yaitu mencatatkan neto kewajiban.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement