NEW YORK - Harga minyak naik sekitar 2% dalam perdagangan Rabu, didukung oleh pemulihan pasar saham (Wall Street). Menguatnya harga minyak terjadi ketika masih ada kekhawatiran tentang melemahnya pertumbuhan ekonomi global yang dapat mengganggu permintaan.
Melansir Reuters, Kamis (3/1/209/19), minyak mentah berjangka Brent LCOc1 naik USD1,11, atau 2,1% menjadi USD54,91 per barel, setelah diperdagangkan antara USD52,51 dan USD56,56. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS CLc1 berakhir USD1,13, atau 2,5%, lebih tinggi pada USD46,54 per barel, setelah mencapai sesi rendah di USD44,35 dan tinggi di USD47,78.
Minyak berjangka didukung oleh pasar ekuitas AS karena indeks saham utama memangkas kerugian sebelumnya. Minyak mentah berjangka baru-baru ini melacak saham di Wall Street, yang pada tahun 2018 mencatat tahun terburuk dalam satu dekade.
Baca Juga: Demi Minyak, China Ekspansi ke Artik
Namun, data manufaktur dari China sebelumnya menambah kekhawatiran berkelanjutan tentang perlambatan ekonomi global dan peningkatan output dari negara-negara seperti Rusia.