JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengemukakan, bahwa sekarang ini kepercayaan terhadap perekonomian dan tentu suasana global tetap harus diwaspadai, meskipun capital inflow sudah mulai terjadi sehingga neraca pembayaran menjadi lebih positif. Oleh karena itu tekanan terhadap Rupiah juga sudah terlihat semakin mengurang.
“Tapi ini kita akan jaga terus bersama Bank Indonesia dari sisi persepsi karena kemarin dengan APBN yang kita sampaikan sangat positif, primary balance nya sudah mendekati nol, defisitnya jauh lebih kecil,” kata Sri Mulyani kepada wartawan usai menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Negara, dilansir dari Setkab, Jakarta, Senin (7/1/2018).
Baca Juga: Dolar AS Terpuruk, BI: Pasar Percaya pada Rupiah
Kondisi itu, jelas Menkeu, menyebabkan premium terhadap kepercayaan terhadap surat-surat berharga di Indonesia menjadi meningkat. Sehingga saat Federal Reserve (Bank Sentral AS) mengumumkan bahwa mereka akan bersabar itu memberikan boost terhadap posisi Indonesia.
“Jadi ini yang akan kita coba terus perbaiki di dalam rangka untuk bisa meningkatkan positive sentimen pada awal tahun,” terang Sri Mulyani.
Sebagaimana diketahui berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS terus menguat. Pada transaksi Senin ini, nilai tukar Rupiah mencapai Rp 14.105 menguat dibanding akhir pekan lalu Rp14.350 per dolar AS.