Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Percepat Reaktivasi Jalur Kereta Api yang Mati Suri

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 08 Januari 2019 |14:57 WIB
Percepat Reaktivasi Jalur Kereta Api yang Mati Suri
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

BANDUNG – Komitmen kuat dan serius dibutuhkan Pemkot Banjar, Pemkab Pangandaran, dan Pemkab Ciamis untuk membantu proses reaktivasi jalur kereta api (KA) Banjar-Pangandaran-Cijulang yang mati suri sejak 1982.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik mengatakan, sesuai pernyataan Dirut PT KAI Edi Sukmoro, proses reaktivasi tersebut dimulai tahun ini karena proses penelitian dan perencanaan reaktivasi tersebut sudah rampung.

“Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus menyinergikan berbagai program pembangunan diantaranya rekativasi sejumlah jalur kereta api di Jabar, yakni Banjar- Pangandaran, Cibatu-Garut, Rancaekek-Tanjungsari, dan Bandung-Ciwidey. Ini untuk mentrigger pertumbuhan ekonomi kawasan Jabar selatan dan timur dengan Pangandaran yang menjadi ikon pariwisata,” kata Dedi di Gedung Sate kemarin.

Baca Juga: Kemenhub Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jawa Barat

Menurut Dedi, saat ini PT KAI tinggal melakukan penertiban bangunan yang didirikan di atas jalur tersebut dan memperbaiki jalurnya. Dia men contohkan sisa bangunan Stasiun Kalipucang kini berubah fungsi jadi rumah. Sepanjang jalur rel sekitar Stasiun Kalipucang sudah berdiri banyak bangunan termasuk rumah kontrakan.

“Kami sudah dapat dukungan Bupati Pangandaran, wali Kota Banjar, dan bupati Camis dan mereka siap. Kalau mereka komitmen, ini akan membantu penertiban,” ungkapnya. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan kesiapannya menyukseskan reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran- Cijulang.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengakui, reaktivasi jalur kereta tersebut merupakan program PT KAI di mana aset dan dananya berasal dari mereka. “Karena aset dan dananya dari PT KAI, kita hanya komunikasi,” tutur Emil.

Dia mengatakan, rencana reaktivasi jalur kereta Banjar- Pangandaran-Cijulang kini sudah masuk tahap dua, yakni penertiban bangunan dan pembebasan lahan. Mengingat jalur KA ini telah lama mati, maka diperlukan pengecekan lahan-lahan yang dikuasai warga sebelum di terbitkan dan di bebaskan, termasuk ke amanan infrastruktur pendukungnya seperti terowongan.

“Tahap ke dua sedang dikerjakan karena terowongannya harus dicek keamanannya. Kan ada empat terowongan ya dari Banjar ke Pangandaran. Kemudian lahan yang dikuasai warga harus dicek,” paparnya.

 Baca Juga: Jalur Kereta Ini Bakal 'Hidup Kembali'

Emil berharap reaktivasi jalur kereta ini berjalan lancar sesuai rencana. Terlebih, antusiasme masyarakat menggunakan kereta api cukup besar seperti pengoperasian KA Pangandaran yang disambut antusias warga belum lama ini.

Demi suksesnya program tersebut, Emil mengaku siap turun langsung menyosialisasikan program ini kepada masyarakat, khususnya masyarakat terdampak program ini. “Saya bilang, kalau kita dibutuhkan untuk komunikasi ke warga, saya turun,” tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement