JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kementerian Perhubungan menggandeng enam Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah untuk bisa menyerap lulusan sekolah tinggi perhubungan di semua sektor.
"Kita melanjutkan semua kerja sama yang ada maupun baru hari ini. Karena memang 2019 ini kita mengembangkan sumber daya manusia siap pakai dan memang seiring dengan pembangunan infrastruktur dan perekonomian yang terus meningkat dengan masif, SDM-nya juga harus ditingkatkan," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub Umiyatun Hayatun Triastuti usai penandatangan kerja sama dengan sejumlah operator seperti dikutip Antara News, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Baca Juga: Menhub Beberkan Kinerja Transportasi dalam 4 Tahun, Ini Hasilnya
Umiyatun menyebutkan dalam setahun target jumlah lulusan yang terserap, yakni 82%. Dia menuturkan untuk menciptakan lulusan yang siap kerja, pihaknya juga menyesuaikan kurikulum sehingga sesuai dengan kebutuhan di masing-masing perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Dengan adanya nota kesepahaman ini kita harapkan apa yang kita hasilkan dan apa yang kita rancang dalam kurikulum nanti lebih linked and matched dengan kebutuhan perkembangan-perkembangan yang baru yang ada di masing-masing industri dan operator atau regulator," katanya.
Dia juga berharap tidak hanya perkembang secara kapasitas, tetapi juga secara kapabilitas.
"Tentunya ditingkatkan tidak hanya jumlahnya, kualitasnya juga relevansinya. Untuk itu kita mengundang industri BUMN di mana mereka akan menggunakan para lulusan kita nanti dan termasuk program magang yang ada karena mereka juga membutuhkan SDM baru yang sudah siap pakai," katanya.
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta: Siap Kelola Transportasi Jabodetabek
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono menyebutkan pihaknya sudah menyerap lulusan sekolah tinggi perhubungan sebanyak 250 sepanjang 2018.
"Tahun ini kita target 750 lagi," katanya.
Untuk menyesuaikan dengan kompetensi pengemudi Transjakarta, Agung mengatakan ada sertifikasi terlebih dahulu. "Supaya kualitasnya baik disertifikasi di sekolah BPSDM, enggak hanya level pendidikan tinggi," katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat menyebutkan pihaknya sudah menyerap 150 lulusan dan diperkirakan akan meningkat seiring dengan mulai dioperasikannya angkutan massal MRT di 2019.