Pasar juga menguat oleh data tenaga kerja AS dan indikasi terbaru Bank Sentral AS (The Fed) yang tidak terburu-buru menaikkan lagi tingkat suku bunga. The Fed menyatakan pada Desember bahwa mereka dapat bersabar tentang kenaikan suku bunga di masa depan dan tidak mendukung kenaikan suku bunga pada bulan tersebut. China juga berjanji membeli produk pertanian, energi, manufaktur, serta jasa dari AS, saat perundingan berlangsung dengan Beijing.
Indeks saham teknologi S&P naik 1,50% dengan Apple Inc menguat 1,70%, meski laporan Nikkei menyatakan bahwa perusahaan itu mengurangi rencana produksi untuk tiga model baru iPhone untuk kuartal Januari hingga Maret.
Saham Apple merosot sekitar 10% pekan lalu setelah perusahaan itu mengeluarkan peringatan tentang penjualan kuartal musim liburan. Para pemasok Apple, termasuk produsen chip juga mengalami tekanan pada Selasa (8/1) setelah Samsung Electronics mengalami penurunan permintaan chip.
Baca Juga: Apple Jadi Korban Perang Dagang AS-China