JAKARTA - PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group) mengungkapkan alasan menutup 26 toko sejak 2014. Lesunya industri ritel di dalam negeri membuat perusahaan harus melakukan efisiensi bisnisnya.
Corporate Affairs GM Hero Tony Mampuk mengatakan, langkah itu diambil karena perusahaan ingin melakukan efisiensi. Pasalnya, kinerja Hero tak kunjung membaik.
Hingga kuartal III-2018, penjualan Hero mencapai Rp9,85 triliun, turun 1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut tidak terlepas dari lesunya bisnis makanan meski perlahan diimbangi oleh bisnis nonmakanan.
Baca Juga: Hero Lakukan PHK Massal, Ini Sederet Faktanya
“Perusahaan saat ini sedang menghadapi tantangan bisnis khususnya dalam bisnis makanan, oleh karena itu kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan usaha di masa yang akan datang” ujar Tony, dikutip Minggu (13/1/2019).