Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI Yakin Investor Tak Wait and See Jelang Pilpres

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 17 Januari 2019 |19:02 WIB
BI Yakin Investor Tak <i>Wait and See</i> Jelang Pilpres
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Investasi di tahun ini dibayangi oleh hajatan demokrasi yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu). Banyak yang menyebut banyak investor yang menunggu event demokrasi besar ini rampung terlebih dahulu sebelum menginvestasikan uangnya.

Namun Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo justru memiliki pendapat sendiri. Perry menyebut jika investor asing maupun dalam negeri tidak akan ragu untuk berinvestasi di Indonesia.

Justru dirinya menilai invetsor semakin percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia. Meskipun ada hajatan besar berupa Pilpres dan Pemilu pada tahun 2019 ini.

"Tidak (wait and see). Kami melihat bahwa confidence investor baik dalam maupun luar negeri itu tumbuh dan sejumlah indikator itu menunjukkan hal itu," ujarnya dalam acara konferensi pers di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

 Baca Juga: Jelang Debat Capres, Ini yang Dilakukan Sandiaga Uno

Menurut Perry, optimisme tersebut bukannya tanpa alasan. Sebab, selama 2018 meskipun ada event pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, namun investasi yang masuk tetapi tumbuh.

"Kami melihat bahwa kepercayaan diri investor baik di dalam maupun luar negeri itu terus tumbuh dan sejumlah indikator itu telah menunjukkan hal itu," ucapnya.

Sebagai salah satu contohnya, pada kuartal III-2018, investasi tumbuh sebesar 6,9%. Bahkan geliat investasi akan tetap tumbuh di kuartal IV yang akan segera diumumkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Menurut Perry, triwulan I-2019 juga investasi diprediksi akan terus menggeliat. Hal tersebut didorong permintaan domestik baik itu sektor bangunan maupun non bangunan.

"‎Dan secara keseluruhan di tahun lalu investasi itu tumbuhan hampir 7%. Kami juga melihat investasi riil itu juga berlanjut di triwulan I-2019 ini. Bentuknya apa? investasi real-nya tidak hanya dalam bentuk bangunan tapi juga non bangunan," jelasnya.

 Baca Juga: 2.500 Relawan Jokowi-Ma'ruf Amin Nobar Dekat Lokasi Debat Capres

Di sisi lain lanjut Perry, neraca modal yang menjadi cerminan ‎kepercayaan investor juga mengalami surplus. Surplus neraca modal tidak hanya berasal dari penanaman modal asing (PMA) , tapi juga dalam bentuk investasi portofolio‎.

"‎Surplus neraca modal yang besar itu menunjukkan bahwa minat berinvestasi itu cukup tinggi, tidak hanya dari investor korporasi dalam negeri maupun juga investor asing," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement