JAKARTA - Tim Tanggap Darurat Pertamina terus membersihkan sisa rembesan solar di perairan sekitar TBBM Pare Pare hingga ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cempae. Sebanyak 20 petugas tim menyemprotkan 200 liter oil dispersant ramah lingkungan di wilayah terdampak.
Wilayah sepanjang Pantai Cempae Parepare serta perairan Bili-Bili Pinrang sudah kembali seperti sedia kala. Hasil pemeriksaan awal menyebutkan rembesan berasal dari kapal tanker MT Golden Pearl XIV yang membawa kargo premium sebanyak 3.500 kilo liter (KL) dan solar 3.100 KL. Demikian dikutip keterangan tertulis Pertamina, Jumat (25/1/2019).
Baca Juga: Tumpahan Minyak di Laut Parepare, Dampak Kapal Bocor Milik Soechi Lines
Rembesan bukan berasal dari kargo, karena proses bongkar BBM telah selesai dan jumlahnya tidak berkurang. Unit Manager Communication & CSR M Roby Hervindo menjelaskan kerusakan pada pendingin LO Cooler A/E kapal ditengarai sebagai penyebab rembesan.
"Kerusakan telah ditangani sehingga tidak berdampak lebih luas. Perhitungan jumlah rembesan solar tidak lebih dari 0,8 KL. Tim memasang oil boom untuk melokalisir rembesan serta menyemprotkan oil dispersant ramah lingkungan untuk mengurai rembesan solar di perairan," kata Roby.
Baca Juga: Menhub Bakal Siapkan Aturan Atasi Tumpahan Minyak di Laut
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan SOCI Paula Marlina membenarkan bahwa kapal tanker Golden Pearl XIV adalah milik SOCI. Saat itu, kapal sedang dalam penyewaan pelanggan dan kapal berada dalam manajemen SOCI.
"Dalam pemeriksaan yang diperoleh ditemukan bahwa pada kapal Golden Pearl XIV hanya terjadi masalah teknis pada propeller kapal yang mengakibatkan adanya rembesan oil 100-200 liter dari propeller kapal," kata Paula, seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.