Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kepastian Perpanjangan Kontrak PPPK hingga Harga Tiket MRT

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 28 Januari 2019 |09:05 WIB
Kepastian Perpanjangan Kontrak PPPK hingga Harga Tiket MRT
Foto: MRT Jakarta (Giri/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpanr-RB) Syafruddin dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana bertemu dengan bupati dan wali kota seluruh Indonesia.

Sementara itu, PT MRT Jakarta sampai saat ini belum mengumumkan harga tiket resmi kereta Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Transit (MRT) fase satu dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) kepada masyarakat.

Di sisi lain, perusahaan pesawat terbesar di dunia, The Boeing Company, berhasil melewati fase pertama uji coba penerbangan taksi terbang di bandara kecil di luar Washington DC, Amerika Serikat (AS), Selasa (22/1) waktu setempat.

Baca Juga: Boeing Sukses Uji Coba Mobil Terbang, Revolusi Transportasi Dimulai

Ketiga berita tersebut merupakan berita-berita populer selama akhir pekan kemarin di kanal Okezone Finance. Berikut berita selengkapnya:

Bagaimana Kepastian Perpanjangan Kontrak PPPK?

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpanr-RB) Syafruddin dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana hari ini bertemu dengan bupati dan wali kota seluruh Indonesia.

Pertemuan ini sebagai persiapan dalam menghadapi pembukaan seleksi tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Kepala Biro Humas BKN Muhammad Ridwan mengatakan, dalam pertemuan tersebut baik Menpan-RB maupun Kepala BKN akan memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai seleksi P3K. Karena dalam pembukaan tenaga P3K ini mayoritas formasi disediakan untuk pemerintah daerah.

"Hari ini Kepala BKN dan Menpan akan bertemu wali kota dan bupati dari seluruh Indonesia di Batam. P3K kan sebagian besar daerah," ujarnya saat dihubungi Okezone, Rabu (23/1/2019).

Baca Juga: Seleksi PPPK untuk Honorer K2 Dibuka Awal Februari

Di sisi lain lanjut Ridwan, para kepala daerah juga diberikan pemahaman untuk memastikan kepastian pekerjaan dari para tenaga kerja P3K ini. Artinya harus ada kepastian perpanjangan kontrak setiap tahunnya kepada tenaga P3K tersebut dan tidak boleh adanya pemutusan kontrak tanpa sebab yang jelas dan fatal.

"Di sana harus dijelaskan dulu termasuk mengenai perpanjangan kontrak harus disampaikan dulu kepada mereka," ucapnya.

Dari sisi formasi pemerintah pusat juga harus menunggu hasil dari Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan kepala daerah. Sebab menurutnya, meskipun yang membuka formasi adalah pemerintah pusat, namun tetap saja penempatannya untuk di daerah.

Oleh karena itu menurut Ridwan pentingnya pemahaman kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia ini. Harus ada komitmen dari pemerintah daerah mengenai perpanjangan kontrak dan pemberian pengembangan kompetensi kepada pegawainya.

"Jadi tandatangan kontrak itu yang buat SK bupati, wali kota oleh karena itu kita ingin menyampaikan kepada mereka harus komitmen dong mereka akan diangkat dan sebagainya sebagainya. Komitmen memberikan pengembangan kompetensi," ujarnya.

Baca Juga: Bagaimana Kepastian Perpanjangan Kontrak PPPK?

Ridwan menambahkan, seleksi P3K sendiri nantinya akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama akan dilaksanakan pada Februari awal.

Sementara tahap kedua akan dilaksanakan pasca event demokrasi nasional Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg). Untuk tahap pertama nantinya hanya dikhususkan untuk tenaga honorer K2, dan tahap kedua akan dibuka untuk tenaga honorer K2 dan juga formasi umum.

"Yang khusus honorer K2 itu memang akan dilaksanakan sekitar Februari awal. Setelah pileg dan pilpres akan ada P3K yang umum dan CPNS 2019," katanya.

Harga Tiket MRT Diumumkan Februari 2019

PT MRT Jakarta sampai saat ini belum mengumumkan harga tiket resmi kereta Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Transit (MRT) fase satu dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) kepada masyarakat.

"Ya sebelum operasi. Februari paling lambat sudah diumumkan harga tiketnya," ujar Direktur Utama MRT Jakarta, William P Sabandar di Kodam Jaya, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Namun, lanjut dia, pihaknya sudah mengusulkan besaran harga tiket MRT itu sebesar Rp8.500 per 10 kilometer (Km). "Dana sudah disiapkan oleh Pemprov DKI. Usulannya masih Rp8.500 per 10 km," tuturnya.

Dia menjelaskan, MRT Jakarta juga nantinya akan ada pendapatan dari non tiket seperti dari iklan ritel. Namun untuk porsinya belum dipikirkan.

"Itu yang harus kita hitung kan. Kita baru bicara prediksi. Kita harus tahu berapa tiket yang disampaikan oleh pemerintah. Nanti ketahuan berapa selisihnya untuk masuk subsidi. Subsidi itulah PSO," ujarnya.

Sebelumnya, PT MRT Jakarta akan melakukan uji coba operasi penuh mass rapid transit (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada 26 Februari 2019.

Uji coba moda transportasi massal ini akan melibatkan masyarakat umum. Direktur Utama PT MRT William Syahbandar mengatakan, proses uji coba kereta MRT tersebut akan melibatkan para stakeholders dan masyarakat.

Saat ini fase parallel trial run yang telah dimulai sejak 24 Desember 2018 masih berlangsung hingga 25 Februari 2019. Fase ini adalah fase uji coba yang dilakukan oleh MRT Jakarta secara paralel dengan tahap testing and commissioning yang dilaksanakan oleh kontraktor.

Boeing Sukses Uji Coba Mobil Terbang, Revolusi Transportasi Dimulai

Perusahaan pesawat terbesar di dunia, The Boeing Company, berhasil melewati fase pertama uji coba penerbangan taksi terbang di bandara kecil di luar Washington DC, Amerika Serikat (AS), Selasa (22/1) waktu setempat.

Suksesnya percobaan tersebut menjadi sinyal positif bagi para pengembang mobil terbang selain Boeing. Mereka berharap ke depan angkutan model melayang itu bisa menjadi solusi transportasi di kota-kota yang kerap dilanda kemacetan parah.

Kendati dibilang sukses, percobaan mobil terbang tersebut belum melibatkan penumpang atau pilot. Taksi terbang itu baru mengudara kurang dari satu menit. Taksi terbang itu juga tidak bergerak ke mana pun. Hanya melayang di atas landasan bandara sebelum kembali mendarat.

Sejauh ini, Boeing menolak untuk mengungkapkan seberapa tinggi taksi terbang itu berada di atas tanah. Meski demikian, Boeing memuji di visi NeXt yang bertugas mengembangkan pesawat otonom atas capaian tersebut. Prototipe taksi terbang yang dirancang Boeing memiliki panjang 30 kaki dan lebar 28 kaki.

Di atas kertas, taksi itu dapat menempuh perjalanan hingga 50 mil sebelum kembali ke darat. Seperti diketahui, Boeing merupakan produsen pesawat berbasis di Amerika Serikat yang memproduksi pesawat komersial dan militer.

Khusus untuk segmen komersial, hingga 31 Desember tahun lalu Boeing tercatat telah menerima pesanan total 893 unit. Dari jumlah tersebut, model Boeing 737 mendominasi pesanan dengan jumlah 675 unit.

Boeing beserta para pesaingnya seperti Airbus meyakini pesawat kecil yang dapat dikendarai sendiri, yang juga dikenal dengan eVTOL (electric Vertical Takeoff and Landing) akan merevolusi transportasi, terutama di kawasan perkotaan.

Mereka yakin jenis kendaraan itu akan menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan. Meski Boeing dan Airbus menjadi pemain terbesar dalam pengembangan taksi terbang, ada banyak juga perusahaan dengan ambisi serupa di Silicon Valley, AS, termasuk beberapa perusahaan yang didanai pendiri Google, Larry Page.

Investor Cyrus Sigari menilai capaian Boeing sebagai sinyal dari komitmen positif. “Boeing menunjukkan gaya produksi mereka dan memublikasikannya di media massa,” kata Sigari.

“Hal itu menunjukkan bahwa Boeing sangat serius mengembangkan moda transportasi yang dapat memobilisasi pergerakan di wilayah urban. Saya sangat senang dapat melihat semangat kuat Boeing.” Eric Bartsch, chief operating officer di VerdeGo Aeuro, pengembang sistem daya eVTOL, juga memuji kemajuan kendaraan otonom, propulsi listrik, dan drone sebagai teknologi baru.

“Kita telah memasuki masa keemasan inovasi di mana orang-orang mencoba hal baru. Generasi ini sungguh berbeda,” imbuh Bartsch. Bartsch mengaku bangga dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengembangkan taksi terbang otonom.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement