"Maluku di Papua belum sama, disparitas masih ada, ini menunjukkan tidak ada keadilan," katanya.
Enggartiasto mengaku masih adanya egosektoral dalam implementasi tol laut, untuk itu diperlukan koordinasi, terutama terkait bongkar muat dan informasi akurat mengenai kebutuhan serta potensi di suatu daerah.
"Bukan masalah terjadi di Pelindo tapi di bongkar muat kita akan segera menyesuaikan pekerjaan rumah kita dengan kementerian terkait kapan di sana panen kapan daerah di sini membutuhkan," katanya.
Dalam kesempatan sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan harga bahan pokok di wilayah Indonesia Timur rata-rata sudah turun 15-20%.
Dia menyebutkan tahun ini juga akan ditambah 100 kapal untuk tol laut yang diberikan 50 kapal untuk BUMN dan 50 kapal untuk swasta.