Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Strategi Sri Mulyani Ciptakan Lebih Banyak Unicorn di Indonesia

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 18 Februari 2019 |17:40 WIB
   Strategi Sri Mulyani Ciptakan Lebih Banyak Unicorn di Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menyiapkan sejumlah startegi untuk menciptakan lebih banyak lagi unicorn di Indonesia. Unicorn merupakan perusahaan startup yang memiliki valuasi senilai USD 1 miliar (sekitar Rp13,1 triliun) atau lebih.

Saat ini di ASEAN terdapat 7 unicorn, di mana empat diantaranya berasal dari Indonesia. Keempatnya yakni Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.

 Baca Juga: Mengenal 4 Unicorn Asal Indonesia yang Bikin Prabowo 'Kebingungan'

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, untuk menciptakan semakin banyak unicorn diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang teknologi. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas SDM harus didukung melalui pendidikan yang tinggi.

"Dari hulu menyiapkan kualitas SDM. Unicorn di Indonesia, mereka semua didirikan oleh anak Indonesia yang memiliki pendidikan tinggi," ujarnya ditemui di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/2/2019).

Hal ini yang membuat pemerintah melakukan investasi SDM dengan mengalokasikan 20% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan. Penyaluran dana ini pun harus tepat sasaran untuk hasil yang maksimal.

Sri Mulyani menyatakan, alokasi diberikan untuk meningkatkan kualitas setiap perguruan tinggi di Indpnesia sehingga menjadi pusat untuk pengembangan SDM. Pendidikan vokasi pun dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.

 Baca Juga: Prabowo: Apa Unicorn? Yang Online-Online Itu?

Selain SDM, pemerintah juga mendukung unicorn melalui Riset dan Pengembangan atau Research and Development (R&D). R&D ini telah berada dalam naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan disalurkan dalam bentuk beasiswa.

"Anggaran pendidikan dan R&D, nanti bisa dilakukan semacam LPDP di mana endowment fund (dana abadi) seperti beasiswa. Kita memikirkan seperti yang disampaikan Bapak Presiden, endowment fund di bidang R&D bentuknya nanti seperti apa dan institusi mana yang mengelola, kita masih akan teruskan," katanya.

Strategi lainnya untuk mendorong semakin banyak unicorn, lanjut dia, dengan pembangunan infrastruktur teknologi digital di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah memiliki proyek Palapa Ring yang ditargetkan secara keseluruhan rampung tahun ini.

"Infrastruktur untuk konektivitas digital harus merata, oleh karena itu diluncurkan Palapa Ring untuk (Indonesia)," katanya.

 Baca Juga: Sri Mulyani Senyum-Senyum Bahas Unicorn, Kenapa Ya?

Bendahara Negara tersebut, juga menyatakan mendorong pembentukan unicorn dari sisi fiskal. Di mana dalam menentukan kebijakan perpajakan melibatkan pelaku startup untuk mengetahui ekosistem bisnis digital tersebut.

Sehingga, pemerintah dapat mengetahui fasilitas fiskal apa yang dibutuhkan untuk mendorong startup. "Karena Kalau bicara startup, di semua negara bisa lahir ribuan startup. Kita ingin semua orang yang punya ide dapat membangun, tapi memang tidak semuanya bisa survive ada yang namanya valley of death. Maka, pada saat mereka bisa tumbuh pesat dan mulai komersialisasi, dari situ baru kita bisa mendukung," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement