JAKARTA - Harga minyak mentah bervariasi pada akhir perdagangan berjangka, Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data pemerintah Amerika Serikat menunjukkan peningkatan tajam dalam persediaan minyak mentahnya, meskipun penurunan ketiga berturut-turut dalam stok bensinnya mendukung harga.
Dikutip dari Antaranews, Kamis (7/3/2019), patokan global, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei, ditutup pada USD65,99 per barel, naik 13 sen atau 0,2 persen. Sementara minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 34 sen atau 0,6%, menjadi USD56,22 per barel.
Persediaan minyak mentah AS naik 7,1 juta barel pekan lalu, jauh melebihi ekspektasi para analis untuk kenaikan 1,2 juta barel, kata Badan Informasi Energi AS (EIA).
Namun, persediaan bensin AS turun 4,2 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk penurunan 2,1 juta barel. Harga bensin AS naik sekitar satu persen.
"Pembuatan bearish yang kuat untuk persediaan minyak mentah telah diimbangi oleh beberapa penarikan besar terhadap produk-produk (minyak)," kata Matthew Smith, direktur riset komoditas di ClipperData.