"Kinerja Khazanah atau BUMN Malaysia pada 2018 justru mengalami penurunan di mana tercatat mengalami kerugian ringgit Malaysia 6,3 miliar atau sekitar USD1,5 miliar,” ujarnya dalam sebuah diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Menurut Toto, penurunan kinerja Khazanah sendiri dikarenakan perubahan fundamental perusahaan-perusahaan yang kurang baik. Di sisi lain, volatilitas pasar juga mengalami peningkatan ditambah adanya faktor perubahan regulasi yang dilakukan pemerintah.
"Dalam kondisi dinamikanya dan daya saing global yang cukup memberikan tekanan di berbagai bidang misalnya dipengaruhi perang dagang AS dan China, Khazanah benar-benar dalam keterpurukannya," jelasnya.
Keterpurukan tersebut membuat pemerintah Malaysia mulai melirik pengembangan BUMN seperti yang dilakukan Indonesia. Dalam kajian Lembaga Management FEB UI, perubahan signifikan Khazanah yang dilakukan yakni pembedaan BUMN secara tegas antara sisi komersial dan pelayanan publik.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)