Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laba Bersih Mitrabara Adiperdana Anjlok 14,19%

Laba Bersih Mitrabara Adiperdana Anjlok 14,19%
Foto: Harian Neraca
A
A
A

JAKARTA – Bisnis pertambangan yang masih mencatatkan pertumbuhan positif, belum dirasakan nikmatnya bagi PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP). Pasalnya, emiten pertambangan ini membukukan laba bersih USD50,31 juta atau turun 14,19% dibandingkan realisasi tahun 2017sebesar USD58,63 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Mitrabara Adiperdana juga mengantongi pendapatan USD258,13 juta. Jumlah itu turun 0,17% dari realisasi USD258,58 juta pada 2017. Sebaliknya, beban pokok pendapatan perseroan naik 9,63% secara tahunan pada 2018. Nilai yang dikeluarkan naik dari USD143,38 juta pada 2017 menjadi USD157,19 juta. Dari situ, total laba usaha yang dibukukan perseroan senilai USD67,36 juta pada 2018. Tercatat, terjadi penurunan 14,27% dari USD78,58 juta pada 2017.

Baca Juga: Anggarkan USD10,8 Juta, Mitrabara Bagi Dividen Rp117,91/Saham

Sementara itu, MBAP tercatat memiliki total liabilitas USD49,32 juta per akhir 2018. Jumlah tersebut naik 28,20% dari USD38,47 juta pada 31 Desember 2017. Di sisi lain, total ekuitas naik 1,53% secara tahunan pada tahun lalu. Ekuitas MBAP naik dari US$122,30 juta pada 2017 menjadi USD124,18 juta pada 2018. Adapun, total aset perseroan per akhir tahun lalu senilai USD173,50 juta. Posisi itu naik dari USD160,77 juta pada 2017.

Tahun ini, perseroan membidik produksi emas hitam sebesar 4 juta ton. Volume tersebut sama dengan target perseroan pada 2018. Sekretaris Perusahaan Mitrabara Adiperdana, Chandra Lautan menyampaikan, perseroan menetapkan target produksi yang sama dengan tahun lalu setelah perhitungannya disesuaikan dengan kapasitas infrastruktur perseroan yang ada saat ini.

”Untuk produksi 2019, target kami tetap pada 4 juta ton dengan plus minus 10%. Untuk penjualannya kami harapkan bisa 100%,” kata Chandra, dikutip dari Harian Neraca, Rabu (20/3/2019).

Baca Juga: Laba Mitrabara Adiperdana Turun 7,8% Jadi USD44,7 Juta

Chandra menyampaikan, perseroan belum dapat membeberkan rencana spesifik soal porsi penjualan domestik dan ekspor perseroan. Tercatat, per 31 Desember 2018 perseroan baru saja merampungkan peningkatan modal pada Duta Bara Utama melalui penyetoran dana. Dengan aksi tersebut, MBAP kini menggenggam 26% saham Duta Bara Utama, dari sebelumnya 13,33%.

Perseroan meningkatkan modal pada Duta Bara Utama dengan menyerap saham pemegang saham mayoritas pada entitas tersebut yaitu PT Duta Resources Energy. Total nilai transaksi peningkatan modal tersebut yaitu Rp98,2 miliar.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement