Josua menilai, keputusan itu diambil mengingat level suku bunga tersebut konsisten dengan upaya BI untuk menjangkar ekspektasi inflasi, yang ditargetkan 3,5 plus minus 1%. Serta menjaga daya tarik aset keuangan domestik yang mendorong stabilitas kurs Rupiah.
"Sementara itu, BI masih akan mencermati dan memastikan bahwa level suku bunga kebijakan saat ini juga konsisten untuk mengarahkan penurunan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat," jelas dia.
Senada, Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto juga menilai, BI akan menahan suku bunga acuannya. Hal itu mempertimbangkan faktor eksternal maupun internal.
Dari faktor eksternal yakni dipengaruhi arah gerak suku bunga acuan The Fed, yang juga baru saja menahan suku bunganya. Selain itu juga mempertimbangkan kebijakan bank sentral di dunia, di mana saat ini juga cenderung menahan suku bunga acuannya. Bahkan Bank of Japan (BOJ) dan European Central Bank (ECB) malah sudah menurunkan suku bunga acuan.