Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bisnis Semen Masih Lesu, Indocement Patok Pertumbuhan Cuma 4%

Bisnis Semen Masih Lesu, Indocement Patok Pertumbuhan Cuma 4%
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA – Mempertimbangkan masih terjadinya kelebihan pasokan pasar semen dalam negeri dan juga melihat pencapaian kinerja keuangan sepanjang tahun 2018 yang stagnan, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) tahun ini menargetkan pertumbuhan bisnis sangat konservatif. Di mana perseroan menargetkan pendapatan tumbuh sebesar 4% tahun ini.

Target tersebut melambat dibandingkan dengan capaian perseroan pada tahun sebelumnya, mencatatkan pendapatan senilai Rp15,19 triliun atau naik tipis sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp14,43 triliun. ”Pada semester I/2019 permintaan semen masih lemah karena faktor cuaca yang menyebabkan banjir, selain itu ada Pemilu, puasa, dan lebaran,” kata Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya dilansir dari Harian Neraca, Senin (25/3/2019).

Baca Juga: Laba Bersih Indocement Anjlok 38,3% Sepanjang 2018

Menurutnya, kondisi berbeda akan terjadi pada paruh kedua 2019, di mana sektor properti baik hunian maupun komersial baru akan bangkit dan lanjutan program pembangunan infrastruktur yang membawa angin segar bagi perseroan. Selain itu, Christian memprediksi biaya-biaya produksi perseroan akan membaik karena penguatan nilai tukar rupiah dan penurunan harga batu bara dan minyak di semester I/2019.”Kami mengantongi 4 sampai 5 tender bahkan lebih dalam pipeline kami pada tahun ini, kami prediksi akan lebih baik,”ungkapnya.

Meskipun laba tahun kemarin terkoreksi, perseroan merencanakan membagikan dividen. Dimana dividen payout ratio atau rasio dividen terhadap laba bersih tahun buku 2018 sama dengan besaran tahun buku 2017. Seperti diketahui, untuk tahun buku 2017, perseroan membagikan dividen dengan rasio 138,6% atau senilai Rp2,577 triliun. Sedangkan laba bersih tahun 2017 tercatat sebesar Rp1,85 triliun. Kemudian perseroan akan menekan efisiensi guna menjaga pertumbuhan bisnis di tahun ini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement