JAKARTA – Sentimen nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjadi faktor sentimen terhadap performance kinerja keuangan sebuah perusahaan. Hal inilah yang dirasakan PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa yang mencatatkan rugi sepanjang tahun 2018 kemarin akibat rugi selisih kurs. Oleh karena itu, emiten produsen kemasan ini menaruh asa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tahun ini dapat stabil agar bisa menekan rugi selisih kurs atau bahkan berhasil membukukan untung.
Direktur Keuangan NIKL Jetrinaldi mengatakan, pada tahun ini kinerja keuangan kembali membaik seiring dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang stabil.“Jika kurs stabil, maka rugi kurs perseroan hanya USD600 ribu,”ujarnya dilansir dari Harian Neraca, Rabu (27/3/2019).
Baca Juga: Latinusa Telan Kerugian Rp48 Miliar pada Kuartal III-2018
Di samping itu, jelas dia, kinerja perseroan akan meningkat seiring dengan utiilisasi produksi ke level 100%, sedangkan pada tahun 2018 baru mencapai 85%. Tercatat pada tahun lalu, dari kapasitas produksi 165.000 ton utilisasi baru mencapai 85% dan tahun ini akan di genjot sampai 100%. Kemudian untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi, perseroan telah menyiapkan belanja modal sekitar USD3,6 juta untuk perawatan mesin produksi.