JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menargetkan penyaluran pembiayaan sepanjang tahun ini mencapai Rp29 triliun. Target tersebut di atas kinerja penyaluran sepanjang 2018. Tahun lalu perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp26,9 triliun atau naik 21,6% bila dibandingkan dengan pembiayaan 2017 yang sebesar Rp22,2 triliun.
Direktur Utama MTF Arya Suprihadi mengatakan pihaknya optimistis dapat terus menciptakan pertumbuhan kinerja meskipun prediksi pertumbuhan industri automotif akan stagnan. Pihaknya memasang berbagai strategi diversifikasi bisnis ke depan untuk memperkuat pembiayaan automotif konservatif.
Baca Juga: Mandiri Tunas Finance Kejar Taget Pembiayaan Baru Rp24 Triliun
Beberapa strategi dilakukan seperti mendorong penetrasi ke daerah, mengembangkan segmen milenial dan syariah hingga menggandeng fintech (teknologi finansial). “Kami coba variasi dari layanan nonautomotif untuk tetap mendapatkan margin. Strategi kami genjot pembiayaan untuk modal kerja dan multiguna. Kami juga bersinergi dengan fintech crowd funding sebagai lender . Penetrasi di daerah juga terus didorong,” ujar Arya saat berkunjung ke Gedung SINDO kemarin. Pihaknya melihat masih ada tren kebutuhan kendaraan, khususnya dengan maraknya belanja online yang membutuhkan kendaraan logistik.
Selain itu juga ada kebutuhan kendaraan di daerah berkat infrastruktur jalan yang dibangun pemerintah. Perseroan kini telah mengembangkan strategi penjualan dengan menggunakan kantor satelit yang berada di enam titik saat ini.
Bahkan lebih kecil lagi perseroan juga memiliki jaringan 30 pos untuk menyasar wilayah lebih kecil. “Tidak hanya kantor cabang, tapi sekarang juga ada jaringan satelit dan pos. Kami lihat kebutuhan di daerah cukup terasa karena infrastruktur sudah mendukung,” ujarnya.