Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inalum dan Antam Canangkan Proyek Hilirisasi Bauksit Menjadi Alumina di Mempawah

Risna Nur Rahayu , Jurnalis-Kamis, 04 April 2019 |18:47 WIB
Inalum dan Antam Canangkan Proyek Hilirisasi Bauksit Menjadi Alumina di Mempawah
Inalum dan Antam canangkan proyek hilirisasi bauksit di Mempawah (Foto: PT Inalum, Tbk)
A
A
A

MEMPAWAH - PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) bekerja sama dengan PT ANTAM Tbk., melalui anak usaha patungan mereka PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI), melakukan Pencanangan Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pencanangan ini dilakukan oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Oedang, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Anggota Komisi VII DPR RI Katherine A. Oendoen dan Maman Abdurahman, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, MM, MH, dan Bupati Mempawah, Gusti Ramlana.

Turut Hadir dalam pencanangan ini Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Budi G. Sadikin, Direktur Utama PT ANTAM Tbk Arie Ariotedjo, Plt. Direktur Utama PT BAI Bambang Wijanarko, serta pra pejabat daerah Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Landak.

“Kehadiran pengembangan industri pengolahan bauksit menjadi alumina di Mempawah harus memiliki manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat daerah setempat. Sinergi BUMN sangat diperlukan untuk membangun mata rantai industri dari hulu ke hilir yang terintegrasi. Saya sangat menyambut baik pencanangan ini,” kata Rini M. Soemarno.

“Kita patut berbangga karena proyek ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah untuk memperkuat basis industri pertambangan dalam negeri, hiliriasi produk bauksit menjadi alumina di Kalimantan Barat ini. Di masa yang lalu, kita masih harus mengirimkan bauksit kita ke negara-negara lain untuk diolah sebelum dikirim kembali ke Indonesia. Ke depan, kita bertekad untuk memaksimalkan nilai tambah bauksit dan juga bahan-bahan tambang lainnya di dalam negeri,” kata Rini.

Indonesia memiliki cadangan bauksit terbesar keenam di dunia. Proyek ini akan mengurangi ekspor mineral mentah dan sekaligus ketergantungan impor untuk sumber bahan baku untuk produksi aluminium.

“Pengembangan industri pengolahan bauksit menjadi alumina ini juga akan mendorong lahirnya potensi investasi lainnya di masa depan, misalnya dalam bentuk pengembangan industri-industri terkait alumina-aluminium based dan diversifikasinya, yang kesemuanya itu sepenuhnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan negara Indonesia secara umum, dan bagi masyarakat sekitar secara khusus.” tutur Oesman Sapta Odang.

“Pencanangan Pabrik Pemurnian Alumina ini merupakan bagian dari upaya melaksanakan salah satu mandat Holding Industri Pertambangan, yakni mendorong hilirisasi produk tambang. Nantinya Inalum, yang memiliki satu-satunya pabrik pemurnian aluminium di Indonesia, akan mendapatkan pasokan alumina dari dalam negeri. Penghematan yang dilakukan Inalum dapat mencapai 200 juta USD,” demikian disampaikan oleh Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement