Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Holding Penerbangan Tingkatkan Efisiensi, Harga Tiket Pesawat Bisa Murah?

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 09 April 2019 |09:35 WIB
<i>Holding</i> Penerbangan Tingkatkan Efisiensi, Harga Tiket Pesawat Bisa Murah?
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini tengah gencar membentuk holding perusahaan-perusahaan pelat merah. Harapannya, holding BUMN bisa menjadikan kinerja perusahaan semakin baik dan efisien.

Yang terbaru, pemerintah berencana membentuk holding sektor penerbangan. Jika tidak ada aral melintang, tiga perusahaan BUMN yang bergerak di jasa penerbangan akan disatukan di bawah sebuah holding company. Ketiga perusahaan itu adalah Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Garuda Indonesia.

Saat ini, rencana pembentukan holding tersebut masih dalam tahap pengkajian. Kementerian BUMN berharap, holding tersebut bisa mengikuti kesuksesan holding lain yang sudah lebih dahulu dibentuk seperti pertambangan yang dipimpin Inalum.

 Baca Juga: Menteri Rini Kaji Bentuk Holding BUMN Penerbangan

Khusus di sektor penerbangan, pembentukan holding harus dilakukan secara hati-hati karena setiap entitas bisnis BUMN memiliki karakter berbeda-beda satu sama lain. Angkasa Pura, misalnya, adalah pengelola bandara, sedangkan Garuda Indonesia adalah operator maskapai penerbangan.

“Jadi kajiannya harus hati-hati dan detail. Kalau untuk efisiensi katakanlah tujuannya untuk memperbaiki kinerja keuangan, seharusnya bisa dilakukan dengan alternatif yang lain melalui diversifikasi usaha korporat. Jangan sampai justru kinerjanya makin terpuruk,” kata Ekonom Center Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal di Jakarta kemarin.

Menurut dia, jika mengacu pada holding BUMN Pertambangan lewat Inalum, hal itu tidak menjadi banyak masalah, sebab core business masing-masing usaha di dalamnya berada dalam satu koridor.

“Lain kasus dengan yang terjadi di PT Perkebunan, yang digabung tapi kinerjanya justru merosot. Ini karena ada PT Perkebunan lain, yang terpuruk kinerja keuangannya sehingga harus disubsidi,” ujar dia.

 Baca Juga: Holding BUMN Perumahan Rampung Usai Pilpres

Dia menambahkan, fokus utama penggabungan sejumlah BUMN di bidang jasa penerbangan menjadi holding penerbangan harus memiliki sinergi yang jelas dan saling menguntungkan.

“Makanya sinkronisasi diperlukan dalam rangka harmonisasi dari sisi institusional maupun sumber daya manusianya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan pihaknya berencana membentuk holding penerbangan. Saat ini rencana tersebut sedang dianalisa dan dikaji secara menyeluruh.

“Di dalamnya membawahi BUMN di bidang jasa penerbangan yakni Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Garuda Indonesia. Sedang dikaji secara menyeluruh,” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno dalam sebuah kesempatan di Tangerang, Banten, baru-baru ini.

Kendati demikian, Rini menjelaskan bahwa rencana holding penerbangan ini belum bisa memastikan kapan akan terbentuk.

Sebelumnya, Rini mengatakan bahwa holdingisasi diyakini akan membentuk perusahaan menjadi lebih efisiensi dan lebih kuat di sektor finansialnya.

"Dengan holdingisasi ini, kita meyakini efisiensi bisa terjadi, penguatan di keuangan juga akan lebih baik dan bisa memotong berbagai macam duplikasi yang sekarang ada," ujar Rini beberapa waktu lalu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement