Namun, setiap penundaan akan membutuhkan biaya mahal. Tepco telah kehabisan tempat untuk menyimpan air yang dibersihkan. Jika ada gempa bumi besar lagi, para pakar memperkirakan tangki-tangki penampungan itu bisa retak sehingga cairan dan limbah radioaktif bisa mengalir ke laut. Para nelayan juga kesulitan mendapat kepercayaan dari para konsumen terhadap keamanan ikan yang mereka tangkap.
Karena itu, para nelayan menentang pembuangan air hasil pemrosesan ulang tersebut meski Otoritas Regulasi Nuklir Jepang (NRA) menganggap air itu aman. “Itu akan merusak apa yang telah kita bangun selama delapan tahun terakhir,” tutur Tetsu Nozaki, Kepala Federasi Asosiasi Kerja Sama Nelayan Wilayah Fukushima.
(Syarifudin)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)