JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diproyeksikan menahan suku bunga acuannya atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7-Days Repo Rate) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan April. Hal ini di untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan Indonesia sehingga arus dana asing bisa tetap mengalir.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, langkah BI untuk mempertahankan daya tarik pasar domestik karena mempertimbangkan beragamnya faktor risiko global yang masih mempengaruhi pasar keuangan negara berkembang. Seperti perlambatan ekonomi global, antisipasi negosiasi perang dagang antara AS dan Tiongkok, kepastian Brexit.
"Selain itu tren kenaikan harga minyak dunia dalam beberapa waktu belakangan ini juga turut mendorong penguatan dolar AS," jelas dia kepada Okezone, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Baca Juga: Menanti Arah Suku Bunga Acuan BI
Selain itu, pelaku pasar diperkirakan juga masih mengantisipasi hasil keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil pemilu 2019 yang juga akan mempengaruhi sentimen pasar keuangan domestik. Di sisi lain, meskipun tren inflasi cenderung terkendali dalam rentang target 3,5% plus minus 1%, tetapi BI diperkirakan masih perlu memastikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) di 2019 turun ke arah yang lebih sehat, yakni ke level -2,5% terhadap PDB.
"BI juga mempertimbangkan tren perbaikan neraca perdagangan pada kuartal I 2019.," katanya.