JAKARTA - Mahalnya tiket pesawat membuat Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengambil sikap. Pasalnya jika terus berlanjut, mahalnya tiket pesawat akan berpengaruh terhadap inflasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk menyelesaikan masalah ini Menko Darmin akan mengambil alih. Nantinya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Garuda Indonesia akan dipanggil menghadap Menko Darmin untuk penyelesaian masalah ini.
Menurut Menhub, dipanggilnya Garuda Indonesia sebagai upaya untuk menekan maskapai agar mau menurunkan harga tiketnya mendekati batas bawah. Sebab selama ini, meskipun batas bawah sudah dinaikan, namun Garuda masih menjual tiket di kisaran batas atas yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Menko Darmin Ambil Alih Bereskan Mahalnya Tiket Pesawat
"Khususnya Garuda, karena Garuda ini market leader di situ, kalau dia menetapkan tarif batas atas semunya, maka yang lain ikut. Tapi kalau dia turun sebagian, yang lain juga akan turun," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi mengatakan, sesuai arahan pada saat rapat koordinasi, untuk penuruan harga tiket pesawat nantya akan kembali digelar rapat agar harga tiket pesawat ini tidak membebani konsumen. Nantinya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Garuda Indonesia bakal dipnggil Menko Maritim Luhut untuk harga tiket pesawat ini.
Baca Juga: Tim Pengendali Inflasi Akan Bahas Mahalnya Harga Tiket Pesawat
"Sektor udara memang rencan ada tindak lanjut dan akan di fasilitasi menko maritim garuda dan bumn untuk tiket agar stabilitas tiket dan dirasakan sangat baik, " katanya.
Rencananya pemanggilan sendiri akan dilakukan pada hari Senin pekan depan. Dengan adanya tindakan langsung tersebut, diharapkan persoalan tiket pesawat bisa segera selesai.
"Nanti Senin pak Menko (Darmin) akan panggil Menteri BUMN, Garuda juga," ucapnya.
(Feby Novalius)