Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Trump Tekan OPEC, Harga Minyak Anjlok 3%

   Trump Tekan OPEC, Harga Minyak Anjlok 3%
Foto: Reuters
A
A
A

NEW YORK - Harga minyak dunia jatuh sekitar 3% pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menekan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk meningkatkan produksi minyak mentah guna menurunkan harga bensin.

"Harga bensin harus turun. Saya menelepon OPEC, saya bilang Anda harus menurunkannya. Anda harus menurunkannya," kata Trump seperti dilansir Antaranews, Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

Para pedagang mengatakan komentar Trump meskipun kurang spesifik, cukup menjadi katalis untuk memicu investor mengambil keuntungan setelah kenaikan panjang yang telah mendorong harga ke tertinggi enam bulan.

 Baca Juga: Khawatir Stok Meluber, Harga Minyak Tiarap

Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun USD1,91 atau 2,9% menjadi menetap pada USD63,30 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun USD2,20 atau 3,0% menjadi ditutup pada USD72,15 per barel di London ICE Futures Exchange.

Brent datar pada minggu ini setelah reli selama empat minggu berturut-turut. WTI mencatat kerugian mingguan 1,2 persen, menghentikan kenaikan enam minggu berturut-turut.

Trump mengatakan bahwa ia telah mendesak OPEC dan mengatakan kepada kartel untuk menurunkan harga minyak mentah, tanpa mengidentifikasi siapa yang ia ajak bicara, atau apakah ia berbicara tentang diskusi sebelumnya dengan para pejabat OPEC.

 Baca Juga: Stok AS Melonjak, Harga Minyak Dunia Bervariasi

Sejak menjabat, Trump telah menekan OPEC pada banyak kesempatan di Twitter, sering mendesak kartel untuk menurunkan harga. Pernyataannya cenderung memiliki efek sementara di pasar.

Terlepas dari itu, kata-katanya sudah cukup untuk merobohkan pasar setelah kenaikan beberapa minggu.

"Begitu komentar itu keluar, itu sudah cukup amunisi untuk membuat orang mengangkat posisi jangka panjang," kata Josh Graves, ahli strategi komoditas senior di RJO Futures di Chicago seperti dikutip dari Reuters. "Mereka menjual sebagian atau seluruh saham di petunjuk pertama berita bearish."

Pada perdagangan Kamis, Brent naik di atas USD75 per barel untuk pertama kalinya tahun ini, setelah Jerman, Polandia dan Slovakia menangguhkan impor minyak mentah Rusia melalui pipa besar karena kontaminasi. Rusia mengatakan berencana untuk memulihkan pasokan minyak melalui pipa penting Druzhba ke Eropa dalam dua minggu.

Minyak mentah berjangka telah naik lebih dari 30 persen tahun ini setelah OPEC dan beberapa sekutunya memotong pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari, dan karena sanksi-sanksi terhadap Venezuela dan Iran telah mengurangi produksi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement