Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peluang Indonesia Jadi Industri Olahraga sangat Besar, Apa Saja Sih Potensinya?

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 29 April 2019 |10:03 WIB
Peluang Indonesia Jadi Industri Olahraga sangat Besar, Apa Saja Sih Potensinya?
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
A
A
A

Direktur Kreatif PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) Erwin Suganda mengatakan, sebagai perusahaan yang menjadi sponsor DBL pihaknya menemukan pasarnya di kompetisi basket ini. Diketahui, UBS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perhiasan emas.

”Memang ada program kami untuk anak muda, misalnya bagaimana memasyarakatkan perhiasan emas di kalangan anak muda,” ucapnya.

Sementara itu, optimisme DBL menjadikan olahraga industri bola basket sebagai tujuan utama bisa berkaca dari keberhasilan Asian Games 2018.

Deputi II Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) Francis Wanandi mengatakan, ajang olahraga mampu menjadi magnet pemersatu bangsa, menarik perhatian masyarakat, dan mampu merayakan perbedaan yang ada.

”Bahkan data Nielsen berhasil menarik 85,4% penonton televisi Indonesia. Dengan kekuatan tersebut, olahraga bisa memberikan dampak sosial ekonomi bagi Indonesia,” ujarnya.

Sebagai platform yang mempersatukan masyarakat, olahraga juga meningkatkan ekonomi dan nilai bisnis korporasi. ”Asian Games 2018 misalnya, INASGOC dan Kemenpar bisa memberikan kontribusi setidaknya mencapai Rp3,6 triliun,” ujarnya.

Bali United Lepas Saham Dua Miliar

Sementara itu, klub sepak bola Bali United melalui pengelolanya PT Bali Bintang Sejahtera Tbk melepas 2 miliar sahamnya atau setara 33,33% dari modal ditempatkan dan disetor di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga saham yang ditawarkan ke publik melalui skema initial public offering (IPO) berkisar Rp155-175 per saham. CEO PT Bali Bintang Sejahtera Tbk Yabes Tanuri mengatakan, penawaran saham umum ini dilakukan atas desakan pendukung Bali United yang ingin klub ini lebih terbuka.

Yabes menyebut telah menunjuk PT Buana Capital Sekuritas (terafiliasi) dan PT Kresna Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini.

Masa penawaran awal dilakukan pada 26 April hingga 7 Mei 2019, sementara perkiraan tanggal pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Mei.

Adapun jadwal masa penawaran umum diagendakan pada 17-21 Mei, sedangkan perkiraan jadwal pencatatan di BEI pada 27 Mei mendatang.

Menurut Yabes, dana yang terkumpul dari IPO sebanyak 60,5% akan dipakai untuk modal kerja perseroan, kemudian 20,4% untuk memperkuat struktur permodalan kepada anak perusahaan, dan 19,1% sisanya untuk belanja modal (capital expenditure ). (fbn)

(Fetra Hariandja)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement