 
                Di hadapan 350 peserta Reaction UI 2019 yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan pelaku industri kreatif, Mujiyono pun menekankan, pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci penting dalam peningkatan produktivitas tenaga kerja.
“Sebanyak 75-375 juta orang tenaga kerja global akan beralih profesi. Oleh karenanya, ada lima kompetensi penting yang kami kembangkan, yakni Coding & Programming, Mekatronika, Data Analysis & Statistics, Artificial Intelligence, dan Softskill Flexibility,” sebutnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sempat menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 17 juta orang yang akan bekerja di bidang ekonomi digital hingga tahun 2030. “Yang mana 4% akan bekerja di sektor manufaktur dan sisanya di jasa industri terkait,” ujarnya.
Menperin mengungkapkan, implementasi ekonomi digital akan membawa Indonesia naik kelas dengan target menjadi negara berpendapatan level kelas menengah atas (upper middle income country) pada tahun 2020. Untuk itu, diperlukan penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 secara sinergi di antara pemangku kepentingan.
“Digitalisasi ekonomi merupakan salah satu leap frog strategy ke level selanjutnya, yakni lulus dari middle income trap,” tegasnya. Dalam hal ini, melalui Making Indonesia 4.0, aspirasinya besarnya adalah mewujudkan Indonesia masuk jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.
(Dani Jumadil Akhir)