Direktur Keuangan Hotel Fitra international Sukirno menambahkan, pada 2018 total aset perseroan sebesar Rp47,07 miliar dengan kewajiban sebesar Rp23,43 miliar. Pendapatan perusahaan di 2018 meningkat menjadi Rp8,07 miliar dari 2017 yang senilai Rp2,48 miliar. Sukirno memperkirakan, pada tahun ini perseroan memproyeksikan nilai pendapatan sebesar Rp17 miliar dan sedangkan pada tahun 2020 akan meningkat di kisaran Rp24 miliar-Rp28 miliar.
Asal tahu saja, tren pertumbuhan IPO di kuartal pertama masih sepi. Namun para pelaku pasar meyakni pasca pilpres akan kembali marak. Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji pernah bilang, kondisi itu nampak dari tambahan pipeline yang dikantongi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Dia juga optimistis bahwa target 75 emiten baru yang diusung BEI masih bisa dilakukan dengan situasi global dan domestik yang kondusif.
Dia menilai masih ada cukup waktu hingga akhir tahun ini sebagai periode pengejaran. Tak hanya itu, untuk bisa merealisasikan target itu BEI harus tetap rajin melakukan literasi yang juga menyasar dan bisa mengakselerasi para UMKM. Bursa Efek Indonesia menyebutkan terdapat 27 pipeline perusahaan yang siap melantai hingga periode Juli—Agustus 2019 dari total target tahun ini mencapai 75 emiten. Membandingkan dengan data pipeline awal April yang dikantongi BEI sebesar 21 emiten.
(Widi Agustian)