Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Beralih ke Kereta Api

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 27 Mei 2019 |10:57 WIB
Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Beralih ke Kereta Api
Foto: Koran Sindo
A
A
A

JAKARTA – Harga tiket pesawat yang cenderung masih mahal membuat sebagian pemudik beralih menggunakan moda transportasi kereta api (KA). Jumlah penumpang kereta mudik Lebaran pun melonjak. Mudik tahun ini moda kereta api tetap masih menjadi pilihan pemudik untuk pulang ke kampung halaman. Tahun ini jumlah pemudik menggunakan kereta api diperkirakan mencapai 6,4 juta orang atau naik 3,4% di banding tahun lalu.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Sulit Turun, Begini Penjelasannya

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengakui adanya peningkatan jumlah penumpang kereta api untuk angkutan mudik Lebaran 2019. Kondisi ini diyakini dampak dari masih tingginya harga tiket pesawat. “Sebenarnya pasti ada (kenaikan), namun demikian modelnya (tergantung) ketersediaan tempat duduk. Enggak bisa melebihi itu (kapasitas) karena kereta api one man one seat. Sehingga kalau armada enggak disiapin lebih dari itu, ya enggak akan bisa,” ujar Edi di Stasiun Gambir Jakarta, kemarin.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan kereta api bertambah sekitar 3,4% dari 6.236.227 menjadi 6.449.172 orang. “Diharapkan pada angkutan Natal dan tahun baru penumpang jumlahnya lebih tinggi lagi,” tandasnya. Dia menjelaskan bahwa Stasiun Gambir dalam sehari rata-rata melayani 17.000 penumpang. Sedangkan Stasiun Pasar Senen 23.000 penumpang per hari. “Total penumpang dalam masa angkutan Lebaran 2019 yakni 247.000 penumpang per hari,” pungkasnya. Sementara Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membenarkan adanya kenaikan jumlah penumpang kereta api.

Pesawat Malaysia Airlines Mendadak Mendarat Darurat di Bandara Sultan Thaha Jambi 

“Hal itu berdasarkan data PT KAI bahwa tiket kereta api untuk tujuan wilayah Jawa bagian Tengah, Jawa bagian Timur, sudah ludes terjual untuk H-7 dan H+8,” ujarnya saat memimpin apel gelar pasukan angkutan Mudik Lebaran 2019 dan meninjau lokasi persiapan mu dik di Stasiun Gambir, Jakarta, kemarin. Menhub menyebutkan terdapat berapa hal yang harus menjadi perhatian. “Berdasarkan hasil temuan pelaksanaan inspeksi dan rampcheck kereta beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan laporan masih ada beberapa fasilitas, baik sarana dan prasarana kereta api, yang perlu diperbaiki yang dipenuhi dengan kelengkapan persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” paparnya.

Untuk itu dia meminta kepada Dirjen Perkeretaapian dan PT KAI agar dapat menindak lanjuti temuan tersebut. Peneliti dari Pusat Studi Trans portasi dan Logistik (Pustral) UGM Lilik Wachid Budi Susilo mengatakan, tingginya harga tiket pesawat yang menyebabkan penumpang beralih naik kereta api justru menjadi lebih baik. Hal ini lantaran penumpang akan rasional menggunakan moda transportasi yang diinginkan. “Ini justru menjadi keseimbangan transportasi,” katanya saat dihubungi tadi malam. “Nah sebenarnya dengan kondisi ini masyarakat akan rasional kapan menggunakan moda transportasi yang diinginkan dan mampu. Semua di tentukan kemauan dan kemampuan membayar. Misalnya dia mampu namun dia anggap tiket pesawat mahal, maka dia akan memilih kereta api karena mau dan mampu,” tandasnya.

(Ahmad Antoni/ Suharjono/ Lukman Hakim/Sindonews)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement