Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Maskapai Asing Terbang di RI, Harga Tiket Bisa Turun?

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 05 Juni 2019 |18:14 WIB
Maskapai Asing Terbang di RI, Harga Tiket Bisa Turun?
foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution angkat bicara soal ide Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendatangkan maskapai asing untuk bersaing di rute penerbangan domestik. Hal tersebut karena harga tiket pesawat hingga saat ini masih tetap mahal.

"Ini idenya sebenarnya kalau struktur pasar cenderung memberikan power kekuatan agak berlebih di produsen maka jawabannya adalah undang saingan supaya dia tekan turunkan harga. Resikonya apa? Resikonya tentu maskapai penerbangan dalam negeri bisa-bisa berteriak," ujarnya di perumahan Menteri Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).

Menurut Darmin, pemerintah tidak hanya berpihak pada maskapai tapi juga konsumen. Oleh karena itu, kenaikan harga tiket tidak akan terjadi setajam itu kalau pasarnya tidak duopoli.

"Jadi, semakin banyak maskapai di dalam negeri maka harga tiket diharapkan bisa tertekan turun. Dan struktur pasar duopoli, Garuda dan Lion Air. Mereka akan bisa naikkan jauh-jauh karena saingan yang ada," ungkapnya

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan penjelasan terkait ide Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendatangkan maskapai asing untuk bersaing di rute penerbangan domestik. Pasalnya harga tiket pesawat hingga saat ini masih tetap mahal.

(Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Maskapai Asing Terbang di RI, Menhub: Kita Kaji)

"Jadi, ini kan satu tindakan saran yang baik dari Presiden Jokowi. Segala bisnis apapun kalau dilakukan dengan kompetisi, otomatis timbul keseimbangan antara demand dan supply. Apalagi di industri kalau demand dan supply berimbang maka harga akan terkoreksi dengan angka atau keseimbangan. Ide baik ini akan kita kaji," ujarnya.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement